Sumut.KabarDaerah.com 1 Juni 2020 bertempat di kediaman Ustadz Martono disela sela pelantikan Ustadz Martono sebagai Ketua DPP FKIB media online www.sumutkabardaerah.com berkesempatan melakukan wawancara ekslusif mengenai opini dan pendapat beliau mengenai Hari Kelahiran Pancasila yang jatuh pada 1 Juni.
Di sela sela kesibukan ustadz martono ustadz yang dikenal oleh warga Sumut sebagai ustadz yang sangat energik dalam merawat kebhinnekaan walau usia ustadz martono sudah separo baya namun tidak membuat ustadz martono lemah, bahkan semangat jiwa nasionalis dan idealisnya tampak sekali seperti muda kembali saat berbicara tentang Pancasila.Berikut petikan wawancara media www.sumutkabardaerah.com dengan Ustadz Martono .
A :Assalammualaikum Ustadz apa kabarnya ni sehat sehat kan? Salam Pancasila ya…
Ustadz Martono :Waalaikumsalam mas alhamdulilah sehat sehat kok ….ada apa nih?
A: Enggak nih mau wawancara sedikit ama ustadz nih dihari Lahir Pancasila nih karena setahu saya ustadz kan dikenal sebagai Ustadz Nasionalis dan berjiwa Pancasilais..Boleh kan Ustadz
Ustadz Martono: Oh sudah tentu boleh dong apalagi saat ini kan hari Lahirnya Pancasila ya dan sekaligus diadakannya Muswil FKIB (Forum Kebhinekaan Indonesia Bersatu)yang dilaksanakan dirumah saya dan alhamdulilah saya terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umumnya oleh para pendirinya
A : Oc deh kita mulai ya ustadz..Bagaimana menurut pendapat Ustadz mengenai kondisi Pancasila saat ini?
Ustadz Martono :Saat ini saya sangat prihatin karena tidak sedikit anak anak bangsa sudah melupakan bahkan meninggalkan pancasila dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam praktek hidup sehari hari, Pancasila saat ini hanya sebagai teori belaka dalam kehidupan sehari hari padahal Pancasila adalah Idiologi filosofis, pandangan hidup bangsa indonesia yang digali dari akar budaya bangsa itu sendiri dan telah terbukti ampuh dalam merawat kebhinnekaan walau telah beberapa kali ada usaha dan upaya oleh kelompok kelompok tertentu yang ingin mengganti pancasila dengan idiologi lain namun berkat Kesaktian Pancasila hal itu tidak pernah terwujud.
A :Jadi menurut pendapat Ustadz nih sudah cocok tidak ya Pancasila disebut sebagai ideologi dalam berbangsa dan bernegara dinegara kita ya?
Ustadz Martono : Sudah sangat cocok dong karena dengan adanya Pancasila sebagai idiologi dalam berbangsa dan bernegara maka Indonesia merupakan miniaturnya kota Madinah, karena Pancasila yang dapat merekatkan dan menyatukan seluruh perbedaan yang ada pada elemen masyarkat padahal mayoritas bangsa indonesia menganut agama islam, begitu juga dengan kota Madinah pada masa pemerintahan Rasulullah Saw di kota Madinah, Rasulullah / Muhammad Saw dalam memimpin kota madinah yang terdiri dari berbagai agama, suku dan kelompok menggunakan Piagam Madinah padahal Rasulullah adalah Aulia umat islam sedunia dan Ulil Amrinya kota.madinah yang memiliki kuasa besar untuk tidak menggunakan piagam madinah yang berisi tentang perjanjian perjanjian untuk saling harga menghargai diantara beberapa perbedaan perbedaan yang terdapat dalam masyarakat madinah.
A : Lalu apa harapan Ustadz Martono sendiri nih di kondisi saat ini dikaitkan dengan Pancasila??
Ustadz Martono : Saya sih berharap kepada pemerintah pusat atau pemerintah daerah agar memasukan pendidikan moral pancasila dalam semua kurikulum pendidikan bahkan pancasila harus dibumikan di seluruh wilayah indonesia agar nilai nilai pancasila yang luhur tidak tergerus oleh perkembangan zaman.
Sudah banyak contoh negara negara lain yang hancur porak poranda bahkan bubar hanya karena perang saudara, apakah kita ingin Indonesia seperti negara uni soviet yang bubar, suriah, irak, lebanon, afganistan dan lain lain yang hancur porak poranda karena perang saudara yang tidak kunjung damai dan berlangsung selama bertahun tahun.
A : Oh ya mas Ustadz selamat ya sudah terpilih sebagai Ketua DPP FKIB dihari lahir Pancasila ini.Kalau boleh tahu apa itu FKIB dan hubunganya dengan Pancasila dihari lahir Pancasila ini ya??
Ustadz Martono : FKIB (Forum Kebhinekaan Indonesia Bersatu )lahir di Sumut diakibatkan beberapa tahun belakangan ini di beberapa daerah di Indonesua sering terjadi kericuhan akibat issu sara namun tdk berpengaruh kepada stabilitas keamanan secara nasional, ttp bila sumut terjadi kericuhan akibat issu sara tentu akan mempengaruhi stabilitas keamanan secara nasional, karena sumut adalah miniatur indonesia.FKIB berjuang untuk terus merawat Kebhinekaan di Sumut.
A : Oc deh syukron makasih banyak ya mas Ustadz Martono Tetap sehat dan semangat ya untuk terus merawat kebhinekaan di Sumut ini melalui FKIB.Asslammualaiku wr wb ustadz
Ustadz Martono : Terima kasih sama sama ..Waalaikum salam wr wb..(As)