Sumut.KabarDaerah.com Sabtu 1 Februari 2020 di laksanakan gotong royong bahu membahu antara Pengurus Badan Kemakmuran Masjid Al Amin. jln Belibis. Kel Kenanga Prumnas Mandala. Kec Percut Sei Tuan. Kab Deli Serdang dengan warga setempat dari semua golongan (suku, kelompok,agama), Muspika setempat. Lurah Kenanga, Kepling, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, Ormas Kepemudaan, Ormas Keagamaan serta Kepala KUA Kec Percut Sei Tuan untuk membersihkan dan memperbaiki Masjid Al Amin dari korban pelemparan batu yang nyasar saat bentrok antar warga yang bermula dari penertiban pakter tuak yang ada di sekitar masjid tersebut pada jumat 24 januari 2020 oleh Satpol PP Kec Percut Sei tuan, sehingga terjadi bentrok antar warga pada Jumat 24 Januari 2020.
Sekitar Pukul 19.30 wib suasana di lokasi bentrok sempat mencekam karena massa terus berdatangan ke lokasi bentrok, mendapat info bentrok tersebut Kapolresta Medan, Kapolsek Percut Sei Tuan, Dandim, Danramil beserta jajarannya langsung terjun ke lokasi bentrok bersamaan dengan kehadiran Dalmas Polresta Medan serta di lengkapi dengan Water Canon untuk menghalau massa yang terus berdatangan, sehingga suasana yang tadinya mencekam berangsur angsur dapat di kendalikan hingga subuh Sabtu 25 Januari 2020, ada juga beberapa rumah warga yang terkena lemparan batu nyasar.
Usai bentrok Polresta Medan langsung memproses secara hukum atas peristiwa tersebut, untuk menghindari provokasi dari fihak fihak lain yang akan menunggangi peristiwa tersebut sehinga tidak melebar menjadi issu sara dan menciptakan suasana yang lebih kondusif warga setempat sepakat untuk melakukan gotong royong masal guna membersihkan dan memperbaiki masjid tersebut sehingga dapat menciptakan suasana yang damai dan lebih kondusif, dalam gotong royong tersebut STM SAROHA memberikan bantuan kepada BKM MASJID AL AMIN guna membantu untuk perbaikan masjid. Turut hadir pada gotong royong tersebut Ustadz Martono,yang merupakan anggota BANSER NU Deli Serdang
Ustadz yang di kenal oleh warga sumut sebagai ustadz energik dalam merawat kebhinnekaan, ustadz martono yang juga sebagai Pengurus Pejuang Islam Nusantara Sumut mengatakan bahwa kejadian tersebut dapat terjadi karena kelalaian kita bersama dalam menangani perselisihan antara pemilik pakter tuak dengan warga, bila kita semua pro aktif serta arif dan bijaksana dalam menyelesaikan perselisihan tersebut .
Insyaa Allah hal yang tidak kita inginkan tersebut tidak akan terjadi, lebih lanjut ustadz martono yang juga Ketua Forum Kebhinnekaan Solidaritas Indonesia Bersatu Sumut berharap peristiwa tersebut tidak terulang kembali, mari kita bersama sama untuk tetap respon terhadap permasalahan sekecil apapun di sekitar kita agar secepatnya di selesaikan secara musyawarah dan mufakat, marilah kita mengambil hikmah dari kejadian tersebut agar tidak terulang kembali, mari terus kita rawat dan pelihara suasana yang aman, sejuk dan damai jauh dari perbuatan anarkis, karena sumut termasuk barometer dari perbuatan anarkisme bagi daerah lainnya, bila sumut aman maka daerah lainya Insyaa Allah akan aman. Demikian harapan dari Ustadz Martono yang juga Penasehat Pemuda Batak Bersatu serta Penasehat di beberapa organisasi lainnya di Sumut.(Askr)