Sumut.KabarDaerah.com Museum Sejarah Alquran Sumut akan dibuka di Gedung Serba Guna (GSG) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut, Jalan Willem Iskandar. Museum Sejarah Alquran ini nantinya memamerkan manuskrip – manuskrip Alquran kuno yang ditemukan di Sumut.“Selain untuk mengedukasi dan memberikan informasi tentang perkembangan Islam di Sumut dan kajian sejarah Mushaf Alquran kuno di Sumut, juga sebagai salah satu usaha merawat peninggalan-peninggalan bersejarah di Sumut,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Sabrina, Jumat (5/7).
Dia mengatakan persiapan museum telah mencapai 70 % dan akan segera diresmikan dalam waktu dekat. Mushaf-mushaf yang akan dipamerkan di museum tersebut telah dipamerkan sebelumnya pada Pameran Musabaqah Tilawatil Quran Nasional (MTQN) XXVII Tahun 2018 saat Sumut menjadi tuan rumah.“Selesai MTQ kan sayang tidak dipamerkan lagi. Untuk itu, Pemprov Sumut bekerja sama dengan kolektor dan peneliti mushaf kuno ini untuk kemudian dipamerkan kembali di museum secara khusus,” tuturnya.
Pemakaian GSG Pemprov Sumut sebagai museum, kata Sabrina, hanya akan dilakukan untuk sementara waktu. Pemakaian sementara ini menunggu rampungnya Gedung Islamic Center yang direncanakan dibangun di sekitar Bandara Kualanamu.“Tapi kan itu masih lama, untuk sementara, agar manuskrip-manuskrip ini juga tidak rusak, kita pamerkan di sini. Sambil memberi edukasi pada masyarakat, sambil merawat juga kita melalui museum ini,” ujar Sabrina.Dia menyatakan persiapan terlaksana dengan baik. Hanya saja, dibutuhkan sentuhan dekorasi yang menarik dan beberapa teks dan informasi tambahan yang memuat detail manuskrip AL Quran.“Misalnya, umur manuskrip perlu dicantumkan, sudah berumur 300 tahun misalnya. Jangan hanya tahun ditemukan,” urai Sabrina.
Dia menyampaikan harapannya kepada masyarakat agar mendukung dan meramaikan museum apabila telah diresmikan nantinya.“Sebab keberadaan Mushaf Alquran kuno bukan sekedar teks, tetapi memberikan kita banyak informasi bahwa berabad lalu kita memiliki kebudayaan dan peradaban yang tinggi. Ini merupakan peninggalan berharga yang harus kita jaga dan rawat,” ucapnya.
Sementara itu, Peneliti sekaligus Kolektor Mushaf Kuno Ichwan Azhari menambahkan koleksi usia tertua manuskrip yang akan dipamerkan pada museum mencapai 360 tahun.“Nantinya akan ada banyak aktivitas yang terselenggara di museum ini. Pelatihan kaligrafi, kajian tentang Alquran, dan lainnya. Selain itu, tidak hanya ada manuskrip nanti di sini. Ada juga koleksi buku-buku dan jenis-jenis tanaman yang disebut di dalam Alquran. Masyarakat silahkan menunggu peresmian museum ini dan ramaikan,” sebutnya.(As/Alex)
Discussion about this post