SORONG, Jumat (11 Agustus 2017)?Kabardaerah.com – Ratusan Siswa Sekolah Menengah Umum (SMU) Muhamadiyah Al Amin Sorong belajar di bangunan tua yang sudah tidak layak pakai alias sudah rusak.
SMU Muhamadiyah Al Amin Sorong di dirikan pada tahun 1978 dan telah menghasilkan banyak Sumber Daya Manusia atau Alumni yang sudah berhasil namun kondisi bangunan masih tetap sama alias belum ada renovasi gedung sehingga sebagian bangunan sudah runtuh dan tidak layak lagi untuk digunakan sebagai tempat belajar mengajar.
Kondisi plafon ruang kelas yang akan runtuh, dak balkon yang sudah rusak, WC rusak, ruang kelas atas sudah tidak dapat digunakan lagi karena rusak dan juga kondisi dinding bangunan yang sangat memprihatinkan sehingga proses belajar mengajar sangat terganggu dan tidak efektif.
Keamanan dan kenyamanan sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar agar peningkatan mutu Pendidikan dapat tercapai dan kualitas Sumber Daya Manusia juga tercapai sehingga mempercepat pembangunan di bumi Papua Barat.
Pihak sekolah bersama yayasannya selama ini sudah berusaha mencari bantuan namun belum ada jawaban dari pemerintah hingga sekarang kondisi sekolah sudah semakin buruk dan dikawatirkan akan runtuh dikala cuaca buruk menerpa sebab sudah ada bangunan lain yang runtuh.
Kepala sekolah muhamadiyah, Nurfin Moha mengatakan ” meskipun kondisi bangunan sudah rusak namun siswanya tetap berprestasi”
Hal ini dibuktikan dari siswa siswinya yang pernah mengikuti lomba akrobatik dan panahan sampai ke tingkat Nasional di Cilacap dan Bandung serta lomba olimpiade sains ke tingkat Provinsi”.
Menyikapi bangunan tua yang sudah berusia 39 tahun namun belum ada perhatian khusus dari Pemerintah atau Dinas terkait
Maka kepala sekolah, Nurfin Moha menguatkan mental Siswa-siswi dengan mengatakan
“Prestasi yang baik bukan dilihat dari gedung yang mewah tetapi dilihat dari proses yang dilaluinya”.
Nurfin, juga meminta kepada dewan guru, staf dan siswa siswi agar tetap berdoa meminta mukjizat dari yang Maha Kuasa agar kondisi Sekolah mereka cepat teratasi.
Dengan demikian pihak sekolah saat ini sangat menantikan uluran tangan dari Pemerintah pusat, Provinsi maupun Kabupaten dalam hal ini Dinas Pendidikan yang menangani Sekolah Menengah Atas. (Marlon)
Discussion about this post