sumut.kabardaerah.com-Kawasan sekitaran Jembatan Flay Over Amplas mulai menjamur dengan adanya para calo-calo liar yang ada pada malam hari membuat resah masyarakat, terlebih-lebih warga yang akan menjadi penumpang setiap kendaraan angkutan umum Bus maupun mobil sewa yang ada.
Dalam amatan wartawan beberapa kalinya saat berada dilokasi kawasan simpang jembatan Flay Over yang tak jauh dari terminal Amplas tepatnya di wilhum Polsek Patumbak dimana warga umumnya yang akan menaikin setiap mobil angkutan umum tujuan Tanjung Morawa menuju lintas sumatera banyak yang resah akibat ulah para calo-calo liar yang mulai menjamur pada malam harinya dengan menaikin tarif harga ongkos yang tak sesuai dengan standar tarif ongkos yang ada.
Bahkan, dalam amatan wartawan media online Nasional Kabardaerah.com, calo-calo liar tersebut meminta tarif ongkos yang tak sesuai dengan secara langsung kepada setiap masyarakat yang akan menjadi calon penumpang mobil angkutan umum yang akan dinaikin. Tak hal seperti biasanya, dimana yang seharusnya berhak meminta ongkos kepada setiap penumpang yang ada yaitu para supir mobil sewa angkutan umum yang ada.
Salah satunya dalam amatan wartawan yang ada secara langsung dimana seorang pria calo liar dalam kondisi mabuk meminta secara paksa harga tarif ongkos yang tak sesuai kepada penumpang mobil angkutan umum KUPJ jurusan Tanjung Morawa, Lubuk Pakam, Sergaibedagai, Tebing Tinggi, Siantar dan jurusan lainnya.
“Masa tadi ongkos saya diminta secara paksa harus memberikan jumlah harga tarif ongkosnya yang tak benar itu harus kita bayar sesuai tarif yang ditentukan oleh si calo tadi itu bang. Bayangkan aja, apa memang seperti biasanya ongkos mobil KUPJ ke Lubuk Pakam itu biaya tarif ongkosnya Rp200.00 bang,” kata salah seorang pria yang mau pulang ke Lubuk Pakam dengan menaikin mobil KUPJ.
Lanjutnya lagi mengatakan dengan raut wajah kesalnya, kembali mengatakan, “Tentu kita kan langsung terkejut di saat calo liar itu meminta uang ongkos saya tadi dengan harga ongkos Rp 20 ribu. Lalu si calo tadi itu karena mendengar saya mengeluh tadi langsung diturunkannya harga ongkos menjadi Rp 15 ribu dan karena biasanya saya setiap malam jam 00.15 Wib kalau mau pulang kerja menuju ke Lubuk Pakam dengan menaikin mobil KUPJ biasanya harga ongkosnya aja seperti biasanya Rp 8000 dan karena saya bilang ongkosnya kok mahal kali ehh si pria calo liar memakai topi itu tadi tak terima dan langsung mengajak aku berkelahi,” ucap Kardo kepada wartawan saat berada di dalam mobil KUPJ.
“Begitu juga dengan penumpang lainnya yang satu mobil angkutan umum KUPJ dengan saya juga dimintai biaya tarif hongkosnya yang tidak sesuai. Berarti kalau dengan adanya hal-hal seperti ini, ya sama saja dikatan secara tidak langsung kalau oknum calo-calo liar itu terkesan seperti memeras siapa saja terhadap setiap calon penumpang yang ada didalam mobil angkutan umum.
“Benarr bang dengan apa yang di alami abang ini tadi, kita semua pun dimintai dengan paksa yang dilakukan para calo calo liar sialan tadi itu dan seharusnya kan yang meminta uang ongkos setiap penumpangnya yang ada adalah supirnya dan bukan oknum tukang calo sialan tadi itu bang,” ucap Anto kepada wartawan sembari menambahkan kalau calo calo liar yang ada mangkalnya itu dengan memulai aksinya bang biasanya di atas jam 22.15 Wib malam harinya.
Dengan adanya kejadian ini, maka warga umum sekitarnya yang ada di penjuru Kota Medan, meminta kepada Bapak Kapoldasu Irjen Pol Paulus Waterpauw supaya memerintahkan pihak Polsek Patumbak untuk setiap malam harinya agar dilakukan razia terhadap semua calo-calo liar yang ada di kawasan bawah Jembatan Flay Over Amplas, Minggu (22/10/2017) sekira pukul 03.00 WIB. (Bcos)
Discussion about this post