Sumut.KabarDaerah.com Ketua dan Pengurus Gerakan Peduli Budaya Bangso Batak (GPBBB )memberikan amanah kepada Ketua DPP FKIB Ustadz Martono untuk menjafi Penasehat Yayasan Pelestari Kebudayaan Batak (YPKB) Ustadz Martono mengatakan, berdirinya yayasan ini adalah suatu kerinduan untuk melestarikan budaya Batak. Bahasa tidak bisa dipisahkan dari budaya, sehingga budaya akan hilang tanpa bahasa. Sehingga pihaknya sudah memulai membuat buku dengan membuat lomba menulis “torsa” (cerita), novel, cerpen dalam bahasa Batak yang di dalamnya ada kandungan budaya.
“Ini bukan cerita fiktif, tapi mengandung budaya, kalau kita langsung buat buku tentu tidak akan menarik perhatian anak-anak, makanya kita buat dalam bentuk cerita, novel dan cerpen agar generasi muda Batak suka membacanya,” terangnya.Lebih lanjut Ustadz Martono mengatakan GPBBB akan memprakarsai agar budaya dan bahasa Batak masuk kurikulum muatan lokal sekolah dasar di Tapanuli. Tujuannya agar bahasa dan budaya Batak tidak hilang, sehingga ketua dan segenap jajaran pengurus akan melakukan pendekatan kepada kepala daerah se-kawasan Tapanuli.
“Semuanya harus dimulai dari anak-anak, SD dan SMP, karena pemerintah memberikan ruang untuk mengangkat budaya melalui kurikulum sekolah. Selama ini kita lihat, hampir tidak ada aksi pemerintah, makanya kita dorong bisa mengadopsi budaya Batak melalui kurikulum, khususnya di sekolah-sekolah yang berada di bona pasogit. Apalagi, saat ini sudah 90 persen khasanah budaya Batak yang hilang dan tinggal 10 persen lagi yang harus diselamatkan. Maka harus dilestarikan oleh generasi muda,” tuturnya.(As)