Sumut.KabarDaerah.com Menanggapi Pernyataan Bakal Calon Gubernur Provinsi Sumatera Utara, Letjen (Purn) TNI. Edy Rahmayadi, terkait dengan Anggapannya yang sarat akan Sindiran bahkan Pelecehan terhadap Profesi Wartawan. Pada kesempatan ini, Larshen Yunus selaku Ketua DPD JLN Provinsi Riau, yang juga merupakan Tokoh Pers Indonesia berang atas Informasi tersebut.
“Kalau memang benar berita itu, tentunya saya atas nama Keluarga Besar Wartawan maupun Insan Pers, sangat kecewa dan mengutuk keras sikap yang disampaikan oleh beliau (Edy Rahmayadi-red). Oalah, beliau itukan seorang Prajurit, Perwira Tinggi, Jendral Bintang 3 dan bahkan mantan seorang Pangkostrad, Kok malah Ngawur seperti itu” sesal Yunus sapaan akrab Ketua DPD JLN Provinsi Riau tersebut.
Disela-sela Kegiatan Rapat Pengurus DPD JLN Provinsi Riau (14/1/2018), bertempat di Aula Kantor PWI Riau, Jalan Arifin Achmad, Kota Pekanbaru, Yunus mengharapkan agar rekan-rekan sejawat yang berdomisili di Provinsi Sumatera Utara, untuk dapat Menahan diri. Bila perlu lakukan upaya Konfirmasi dan Pencarian data yang benar.
“Apabila hal tersebut memang benar adanya, maka sosok seperti Edy Rahmayadi sangat-sangat tidak Pantas untuk menjadi Pemimpin, jangankan jadi Gubernur, untuk sekelas Ketua RT saja beliau tak pantas” ungkap Yunus.
Lanjutnya lagi, “Jangankan jadi Gubernur, untuk menjadi Bakal Calon saja, beliau sangat tidak pantas” kesal Yunus, yang juga menjabat sebagai Ketua DPW Assosiasi Kabar Online Indonesia Provinsi Riau.
Berikut ini Ulasan terkait dengan Ucapan Edy Rahmayadi, tatkala bertemu dengan para Awak Media.
Edy Rahmayadi ke Wartawan, “Jangan Kalian Tulis yang Tidak Saya Ucapkan, Kita sepakat dulu. Jangan kalian tulis yang tidak saya ucapkan. Jadinya seperti mengada-ada. Masyarakat jadi berfikir tentang saya yang tidak-tidak,” tegas Edy seusai Pemeriksaan Rohani (Kesehatan Jiwa) di Gedung Paviliun Rumah Sakit Adam Malik, Kota Medan, pada Hari Kamis yang lalu (11/1/2018).
Namun, ketika para Awak Media meminta agar Edy berkenan menyebutkan contoh Pemberitaan Media yang tidak sesuai dengan ucapannya, “justru Edy bekilah dan tidak mampu menjelaskannya” ungkap Ketua Yunus, mengulas kembali Pernyataan yang Kontroversial tersebut.
Demikian pula pada saat Wartawan bertanya, tentang alasan Edy yang sepertinya tidak berusaha Mengklarifikasi Pemberitaan Media tersebut, yakni Media yang menurutnya tidak sesuai, “Justru Pensiunan Jenderal TNI AD bintang tiga itu menyatakan tak perlu” sambung Yunus, Ketua DPW AKRINDO Provinsi Riau.
Informasi dari beberapa sumber, yaitu dari Mayoritas Media yang ngepost di seluruh Wilayah Sumut, mengutip Pernyataan Edy sebagai berikut, “Capeklah Mengurusi yang begitu,” ujarnya didampingi Bakal Calon Wagubsu, Musa Rajekshah atau yang biasa disapa Ijeck.
Melalui Catatan rekan medanbisnisdaily.com, sampai berita ini diturunkan, yakni Jurnalis Kabar Daerah Riau sudah dapat menyimpulkan, bahwa Edy sudah kerap kali dan bahkan rutin dalam Mengucapkan Pernyataan Kontroversial seperti itu, contohnya seperti pada saat berhadapan dengan puluhan Wartawan se-Kota Medan.
Pernyataan yang dimaksud yaitu pada saat para Pendukungnya telah usai melaksanakan Pendaftaran di Kantor KPUD Provinsi Sumatera Utara (8/1/2018), Edy Rahmayadi tanpa rasa malu dan sudah percaya diri Mengklaim dirinya sebagai Calon Gubernur yang Paling Hebat di Indonesia, karena didukung oleh banyak Partai Politik.
Menurut Edy, bahwa tidak ada satupun Calon Gubernur yang memperoleh dukungan lebih besar dibanding dirinya. “Coba kalian telusuri, cuman saya yang paling hebat” ungkap Edy Rahmayadi, pada saat sesi Konpers bersama para Awak Media.
“Saya didukung oleh 60 Kursi di DPRD Provinsi Sumatera Utara, sementara yang lainnya hanya 16 Kursi. Mereka Susah cari tambahan. Saya buang saja 40 Kursi, tentunya saya masih bisa Mencalonkan Diri,” tukas Edy Rahmayadi pada saat berada di Posko Tim Pemenangan Edy – Ijeck, yang berlokasi di Jalan Ahmad Riva’i, Kota Medan.
Dalam Pernyataannya, Edy juga sempat Menyindir Cagubsu Djarot Syaiful Hidayat yang diusung oleh PDI Perjuangan sebagai Kandidat impor. Ia menyindir Proses Pencalonan yang harus melalui beberapa tahapan, seperti; Mendaftar, Periksa Kesehatan dan sebagainya.
“Begitu Susahnya menjadi Calon Gubernur di Sumut ini yah, sampai-sampai harus ada yang diimpor” sentil Edy Rahmayadi yang juga mantan Pangdam I/Bukit Barisan tersebut.
Masih di Pertemuan serupa, yakni di Lokasi yang sama, Edy Rahmayadi juga secara Spontan menyebutkan, bahwa Wartawan merupakan Golongan orang-orang yang Susah.
Dengan Lantangnya Edy Rahmayadi katakan kepada para Wartawan, bahwa “Kalian Kalau Bukan Karena Susah, Pasti Takkan Datang Kemari” ungkap Bakal Calon Gubernur dan Calon Pemimpin di Provinsi Sumatera Utara tersebut.
Atas Pernyataan tersebut, tentunya bukan hanya kami saja yang merasa dihina. “si Edy Rahmayadi itu sudah sangat Keterlaluan, Pelecehan terhadap Profesi Wartawan kali ini sudah sangat kelewatan, mungkin semua rekan kami sejawat yang ada di muka bumi ini akan merasa tersinggung, terlebih yang menyebutkan itu adalah orang yang dipandang terhormat, namun bacotnya bauk busuk seperti bangke, Jendral kok seperti itu” tegas Yunus yang juga berprofesi sebagai Akademisi di PTS se-Kota Pekanbaru.
“Kami berharap, agar pihak Dewan Pers di Pusat dan Para Sesepuh Wartawan yang ada di Sumut, untuk segera Mencari Jalan Keluar atas konflik yang tidak bisa dianggap Spele seperti ini” ungkap Yunus.
Sambungnya lagi, bahwa Edy Rahmayadi harus bertanggung jawab untuk mengklarifikasi dan menarik ucapannya itu. Bila perlu kami himbau, agar pihak KPU Provinsi Sumatera Utara untuk Segera meng-Diskualifikasi Pencalonan Edy Rahmayadi dalam Kontestasi Pilgubsu tahun 2018 ini” tegas Yunus.
Lanjut Yunus, bahwa Kalaulah memang benar sudah terbukti 100%, maka Edy harus Mempertanggungjawabkan segala sesuatunya” akhir Larshen Yunus, yang juga Jurnalis Kompas Riau Group.
Sumber Dari Laporan : Alexander CH Silaban/KD-Riau/Kontributor Daerah Kota Pekanbaru
Discussion about this post