Sumut.KabarDaerah.com Bursa calon pemilihan Walikota Medan tengah hangat diperbincangkan masyarakat. Belakangan muncul beberapa nama yang digadang-gadang bakal maju sebagai kandidat calon walikota. Salah satu nama yang masuk dalam pencalonan itu seperti nama DR. Sakhyan Asmara, MSP. Hal ini diperkuat dengan terus mengalirnya dukungan dari berbagai elemen masyarakat untuk mendukung DR.H. Sakhyan Asmara, MSP maju. “Jika memang di izinkan dan masyarakat mendukung saya untuk maju, maka saya siap,” tegas Sakhyan Asmara.
Menurutnya, untuk menjadi walikota harus memiliki visi yang jelas. Dia mengaku, hal yang utama akan dilakukannya ketika menjadi orang nomor 1 di Medan adalah ingin membangkitkan kembali kejayaan Kota Medan sebagai kota terbesar ke tiga di Indonesia. Dimana menurutnya, sebagai kota metropolitan saat ini Medan sudah tertinggal dengan kota-kota lain yang ada di Indonesia.“Kebanggan Kota Medan seakan luntur, pameo-pameo negatif sering disematkan kepada kita saat ini. Dimana kita dianggap sebagai salah satu kota terbesar angka korupsinya, penataan kota yang semeraut, banjir, dan sebagainya. Ini tentu memprihatinkan dan sangat menyedihkan, maka kita perlu bangkit untuk mengembalikan kejayaan kota ini, dan inilah cita-cita saya sejak dulu,” tegasnya.
Menurut mantan Deputi Menpora RI Bidang Pengembangan Pemuda ini, ada empat hal yang harus dilakukannya dalam membangkitkan kejayaan tersebut. Yang pertama, membina lagi keberagaman karena kita dikenal sebagai kota heterogen, lalu yang ke dua saling jalin kerjasama, ketiga jaga ketenangan. Dan terakhir kita harus gapai kemajuan dengan menghidupkan segala lini potensi yang ada.“Empat langkah ini menurut saya akan bisa membangkitkan kejayaan tersebut, dengan menjadikan Kota Medan sebagai kota yang bersih, indah, tenang, dan dinamis. Setidaknya ini bisa untuk menyaingi kota-kota lain seperti Bandung dan Palembang,” ungkapnya.
Sejauh ini, dirinya mengaku sudah membangun jaringan untuk persiapan pencalonan dirinya tersebut, dan ini sudah dibangunnya cukup lama.“Dari perjalanan hidup saya sebagai dosen, akademisi aktivis, birokrat, budayawan lintas kultur, tentu ini saya anggap sebagai jaringan yang sudah lama dibangun karena dari perjalanan itu masyarakat bisa kenal saya,” terangnya.“Saya berharap dalam pilkada nanti masyarakat jangan mau terlibat dalam money politik, sebagai calon kandidat mari kita ajarkan mesyarakat dengan pendidikan politik,” ujarnya.(As)
Discussion about this post