Sumut.KabarDaerah.com Sejumlah Vihara melaksanakan perayaan ulang tahun tua pek kong seperti yang dilakukan vihara Paticca Samuppada pada Kamis (18/05/2023) malam,antusias masyarakat pun sangat tinggi silih berganti datang untuk merayakan ulang tahun Tua Pek Kong di vihara tersebut.Juprie Sekretaris Yayasan Pengurus Vihara Paticca Samuppada mengatakan jika perayaan ini adalah ulang tahun tua pek kong salah satu dewa umat budha, Sebelum pandemi Covid -19 Jupri mengaku jika vihara tersebut selalu menggelar perayaan ulang tahun Tua Pek Kong.“Namun karna pandemi, kami tidak bisa merayakanya sehingga kini saat pandemi sudah berakhir masyarakat antusias merayakan ulang tahun Tua Pek Kong,” kata Jupri,.
Sementara itu salah seorang pejuang politik wanita tionghoa dari Partai Gerindra Monica Wiwiek yang turut hadir dalam perayaan tersebut menyambut baik antusias masyarakat yang hadir, dirinya menilai pula keberadaan pedagang sekitar vihara Paticca Sampudda cukup banyak.“Dulu pandemi tidak bisa merayakan seperti ini, sekarang ramai sehingga masyarakat sekitar seperti pedagang jasa parkir terbantu dengan tamu yang datang di Vihara tentu berdampak baik,” jelas Monica Wiwiek.Monica Wiwiek yang kini menjabat sebagai Bendahara PD Gerakan Kristiani Indonesia Raya (Gekira) Kalbar dan Juga ketua Perkumpulan Masyarakat Tionghoa Peduli menyebut, keberadaan vihara Paticca Samuppada yang ketika Cap Go Meh atau perayaan hari besar keagamaan banyak rangkaian tradisi dan budaya membuat rumah ibadah ini cukup ramai oleh masyarakat
“Ketika berkunjung ke Vihara tersebut selain beribadah masyarakat juga bisa membantu penjual makan di sekitar wilayah kelenteng dengan berbelanja di gerai- gerai mereka yang banyak di tepian jalan menuju kelenteng,” imbuhnya.Adanya keramaian yang kembali terjadi diharapkan turut membantu ekonomi masyarakat yang sempat terpuruk akibat pandemi beberapa waktu lalu, Monica Wiwiek menuturkan jika kehadiranya dalam agenda tersebut adalah bentuk wujud tolrensi umat beragama dalam menghormati sesama masyarakat.” Meski berbeda kami tetap hadir, dan masyarakat lain yang berbeda agama juga ramai datang sebagai wujud toleransi dan moderasi beragama antar umat manusia,” pungkasnya.(aS)