Sumut.KabarDaerah.com atas peristiwa tanah longsor di wisata air terjun Salak Tangkahan Desa Namo Sialang, Kecamatan Batang Serangan Kabupaten Langkat pada Minggu (23/6) siang. Korban meninggal dunia diantaranya Irham Ependi lubis (38) tahun sebagai wiraswasta yang beralamat di Jalan Baut Medan Marelan. Korban kedua Raidah (37) tahun sebagai ibu Rumah Tangga beralamat di Jalan Istiqomah Medan Helvetia. Serta korban ketiga Rahel pori (9) tahun merupakan pelajar yang beralamat di Jalan Baut Medan Marelan.
Sementara korban luka – luka, Korban luka – luka, Yuni Ulpa (48) tahun di Jalan Marelan Medan, Bintang (15) seorang Pelajar beralamat di Medan Marelan.Dari informasi yang diterima Kepolisian bahwa pada saat rombongan melaksanakan jumping (arung jeram Mengunakan Ban) dengan titik start dari pemandian gajah kemudian Finish di pantai salak, rombongan melajutkan jalan menuju pemandian air terjun.
Pada saat rombongan sedang melaksanakan mandi tiba – tiba tanah tebing diseputaran air terjun longsor dan menimpa rombongan yang mengakibatkan 3 orang meninggal dunia dan 2 orang mengalami luka luka.
Peristiwa tersebut juga dibenarkan Ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Langkat Irwasyah. Menurut Irwasyah saat ini korban telah berhasil dievakuasi dari lokasi kejadian dan dipulangkan ke rumah duka.”Saat ini para korban telah dievakuasi dan dibawa ke rumah,” ucapnya melalui telepon seluler, Minggu (22/6) sore.
Menurutnya, Tangkahan merupakan daerah wisata pemandian. Menurut informasi yang tersebar di media sosial, korban meninggal dan luka – luka akibat tanah longsor. “Saya dapat laporan dari lapangan dan saya lihat foto kuntur dari pada lokasi, bukan longsor, melainkan musibah. Air tenjun itu kan kita tak tahu atasnya gimana. Jadi, batu yang tertimpa korban itu yang terbawa air. Korban mandi – mandi di lokasi air terjun itu. Sebesar bola tenis batunya. Kalo ramai batunya, meninggal juga. Tapi, belum tahu persis apakah meninggalnya itu murni kena batu yang jatuh atau tertimpa,” jelasnya.
Menurutnya saat ini memang musim penghujan sehingga tebing – tebing di lokasi tersebut runtuh sehingga material tanah dan batu jatuh.”Volume air sebenarnya normal. Makanya, bisa dipastikan itu batu jatuh dari atas karena terseret arus. Lumayan besar sih batunya. Logikanya, kalo hujan deras batu yang besar itu bergeser. Pada saat korban mandi di situlah jatuhnya,” jelasnya. Atas kejadian tersebut pihaknya bersama dinas pariwisata dan masyarakat sekitar akan berkoordinasi untuk mengantisipasi kejadian sama kembali terulang.Untuk saat ini semua korban sudah dievakuasi dibantu warga sekitar dan Babinsa Koramil 10/Pdt, selanjutnya seluruh korban dibawa kerumah duka masing masing.(As)
Discussion about this post