Sumut.KabarDaerah.com Ratna Sarumpaet Crisis Centre (RSCC) melaksanakan Toba Informal Meeting pada Rabu (25/7/2018) berlokasi di Hotel Danau Toba Internasional yang terletak di Jalan Imam Bonjol nomor 17 Medan.
Tangis Ratna Sarumpaetpun tumpah dalam pembukaan acara tersebut. Ia merasa diserang dan dikepung sejak kedatangnya ke Pelabuhan Tigaras pada beberapa waktu lalu.“Saya diserang, di surel, telepon. Apa salahnya membela saudara sendiri, apa salah saya karena saya menegakkan keadilan,” kata Ratna sambil mengusap air mata.
Dalam acara yang bertajuk ‘Evakuasi Korban KM. Sinar Bangun, Mutlak’ ini Ratna mengungkapkan bahwa dia menolak alasan penghentian pencarian korban KM. Sinar Bangun.“Jika penghentian harus dilakukan padahal sudah ditemukan titik koordinatnya, pemerintah harus terbuka pada rakyat apa alasan penghentiannya,” kata Ratna.
Aktivis ini juga menyatakan bahwa ia tidak takut kepada Luhut Pandjaitan, dan tidak setuju dengan pembangunan tugu karena merasa tempat tersebut hanya akan menjadi berhala baru di Sumatera Utara.“Saya malah sangat yakin, bahwa tidak akan ada wisatawan yang mau datang jika tahu ada ratusan jenazah di dasar Danau Toba,” tuturnya.
Di ujung acara Ratna Sarumpaet mengucapkan terimakasih kepada para tamu yang sudah datang dalam acara tersebut, karena dia merasa mendapat dukungan dan tidak merasa sendiri.“Saya mengajak kita semua untuk menegakkan keadilan dan kebenaran. Kita jangan mau didikte untuk menyerah sebelum pencarian dilakukan maksimal,” katanya.(Askr)
.
Discussion about this post