Sumut.KabarDaerah.com Berlokasi di Garuda Ballroom Garuda Plaza Hotel Medan, Senin (16/09/2019).LPD Majelis Mujahidin Kota Medan menyelenggarakan Dialog Publik dengan tema:” Muhasabah 1 tahun MOU Eramas – GNPF Ulama Sumut ( Refleksi Umat, menuju Medan Kota Bermartabat)”.Adapun yang menjadi narasumber dalam kegiatan dialog ini adalah, Drs. Leo Imsar Adnan, Raffinal, S Sos, MAP, Zulkarnaen.S. Sos, Syafi’i Efendi ( keynote Speaker), moderator,H. Tumpal Panggabean,MA. Dan selain dari nara sumber kegiatan juga dihadiri oleh seluruh anggota dari LPD Majelis Mujahidin, panitia pelaksana kegiatan dan Humas pelaksana kegiatan, Zubir dan awak media serta undangan lainnya
Ketua Dewan Pembina GNPF, Drs. Leo Imsar Adnan menerangkan, prinsipnya dan tujuan acara ini laksanakan dalam rangka saling mengingatkan kedua belah pihak dalam hal komitmen 5 point yang telah disepakati dan ditanda tangani oleh kedua belah pihak.GNPF terdiri dari 70 butir Ormas Islam dan mereka bertannya tanya kepada GNPF sudah sampai dimana perkembangan 5 point komitmen tersebut dan sejauh mana proses realisasi ini, tetapi disayangkan, tidak ada jawaban langsung dari belah pihak Gubernur karena tidak hadirnya Gubernur, Wagub maupun perwakilannya.Hal ini disebabkan 5 point tersebut bukan kepentingan GNPF tetapi kepentingan umat secara keseluruhan, maka kita ingin 4 tahun kedepan sisa masa jabatan Gubsu/Wagub adalah menjadi waktu yang bisa merealisasi komitmen beliau kepada umat, sekaranglah saatnya Gubsu/Wagubsu untuk merealisasikan satu persatu komitmen yang pernah di bangun. Tapi terkait dengan GNPF dan MOU Eramas yang pernah dilakukan menjadi poin penting pertanggung jawaban moral GNPF kepada umat,”ungkapnya.
Sampai saat ini dari 5 poin MOU yang kita tanda tangani jelas bahwa satu pun belum ada yang direalisasi. Kita masih memahami tahun pertama ini adalah tahun menata, menata konsep pemerintahan yang mau dibangun, biograsi yang dibangun oleh Gubsu, maka ini catatan kami bahwa kita tunggu sisa masa jabatan 4 tahun lagi maka menjadi waktu yang pas bagi Gubsu/Wagubsu untuk merealisasi apa yang pernah kita tanda tangani,”ujar Drs. Leo Imsar Adnan.Lima poin komitmen tersebut adalah, berkomitment membela kepentingan Islam, Ummat Islam&Ulama, berkomitment menjaga keberadaan& mensertifikasi mesjid-mesjid yang ada di Sumut secara bertahap, berkomitment membangun ekonomi Islam dengan mewujudkan Perbankan Syariah, berkomitment membangun Islamic Center, berkomitment menjadikan GNPF Ulama Sumut, Ormas Islam, Para Ulama serta Ummat sebagai Mitra strategis dalam mengelola persoalan Ummat.
Pada kegiatan ini, Syafi’i Efendi (presiden pemuda OKI perw. Indonesia)juga sebagai keynote speaker mengatakan, pandangannya politik itu jangan baper, GNPF tidak baper, Gubernur tidak baper juga. Inikan koreksi dan saling ingat mengingatkan,jangan jadi baper,santai aja, kerja saja dalam 1 tahun , 4 tahun lagi buktikan, GNPF membuktikan bahwasannya diadakan dialog ini bukti tidak kebaperannya.”Kalau baper kita demo”, kita tidak baper kita buat porum terbuka,ajak omong,ide ide ditulis,ini bukti dewasanya politik kita di Sumut. Harapan kedepan GNPF harus diisi oleh orang orang telektual, ada dokter, dosen saya lebih suka begitu. Karena Takbir Allahhu Akbar itu bukan teriakkan tidak jelas,tapi mengaplikasikan itu seluruh hidup,jadi pengusaha terbaik, guru terbaik,politisi terbaik,jadi intlektualnya jalan mawarnya main. Kita hari ini menggambarkan umat yang lain, Islam itu begini, berpikir,” ujar Syafi’i Efendi.(As)
Discussion about this post