Sumut.KabarDaerah.com Rumah Komunikasi Lintas Agama ( RKLA ) Sumatera Utara berharap, seluruh elemen dan komponen masyarakat ikut bersama-sama dengan POLRI danTNI menjaga susasana kondusif yang telah terjalin sejak lama. Hal ini disampaikan Wakil Ketua RKLA Sumut, Ir. Soufi Nur Restu kepada wartawan, di Medan.
Soufi Nur yang akrab disapa Pipin mengatakan sembilan etnik yang ada di Sumatera Utara khususnya di Kota Medan, telah ratusan tahun berhubungan akrab dan menjalin komunikasi penuh kekeluargaan antara satu dengan lainnya.
“Ini fakta jika kita semua bersaudara, karenanya mari kita jaga dan pelihara suasana kondusif ini. Jangan sampai perbedaan dan keberagaman yang ada rusak dan pecah hanya karena kepentingan politik sesaat hingga menggoyahkan keutuhan, persatuan serta kesatuan bangsa. Padahal sebenarnya keberagaman dan perbedaan itu hidup dalam bingkai NKRI serta Bhinneka Tunggal Ika”, harap Soufi Nur.
Dia juga mengimbau, dalam penyampaian aspirasi serta orasi di muka publik, patutnya dilaksanakan secara santun dan beretika, dengan menjunjung tinggi hak dan kebebasan orang lain yang tidak sependapat. Aspirasi tidak disampaikan secara arogan, dengan mempertontonkan egoisme kelompok serta golongan, lewat manuver aksi pengerahan massa, yang terkesan sengaja dibenturkan dengan instansi maupun lembaga pemerintah.
“Kita khawatir arogansi dan egoisme tadi dapat memancing gesekan dengan pihak lain. Hingga melahirkan anarki, yang pada akhirnya merugikan masyarakat Sumatera Utara secara keseluruhan”, ujarnya.
Didampingi aktivis RKLA lainnya yakni, Saman Lubis, Alfiannur Syafitri, dan Helmi Nasution. Sekretaris DPD LSM LIRA Kota Medan ini mengkhawatirkan, kedewasaan juga kematangan masyarakat Sumut yang hidup dalam keberagaman bakal diuji, utamanya oleh iklim demokrasi dan suasana tahapan Pilpres 2019.
“Sosialisasikan keberadaan masing-masing pasangan secara komunikatif dengan bijak dan bermartabat kepada para pemilih. Silakan saling kritik, tapi jangan saling hujat. Sebab apa pun hasilnya nanti, kita di Sumatera Utara ini tetap saja bersaudara. Jangan sampai persaudaraan dan persahabatan kita terusik dan rusak hanya karena kepentingan perolehan suara semata. Pilihlah satu dari dua pasangan yang ada. Jangan GOLPUT, dan apa pun hasil Pemilu 2019. Hasil pemilu tersebut diterima sebagai pemimpin negara yakni RI 1”, ujar Soufi Nur Restu.
Dijelaskannya, RKLA komit menjaga persatuan dan kesatuan bangsa yang berasal dari keberagaman itu, merupakan bentuk tanggung jawab moral sebagai organisasi yang dibentuk menjadi wadah persatuan dan kesatuan oleh para pemuka berbagai agama yang ada di Tanah Air.
“Persatuan dan kesatuan ini harus terus kita jaga dan pelihara, dengan tidak memandang unsur suku, etnik, dan agama”; sebut Soufi Nur Restu. Lalu menginformasikan secara nasional RKLA telah dideklarasikan 1 Oktober 2918 mendatang di JEC Expo Jakarta oleh deklarator dan penggagasnya yaitu Bunda Indah.(Askr)
Discussion about this post