Sumut.KabarDaerah.com Wacana Edy Rahmayadi terkait fokus APBD Pemprov Sumut 2019 untuk membayar utang pemerintahan sebelumnya menuai reaksi berbagai kalangan.Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sumut Sutrisno Pangaribuan mengatakan pernyataan Edy Rahmayadi jangan menimbulkan kebingungan publik.“Bukan berarti APBD itu digunakan untuk membayar utang semua, bagaimanapun ada anggaran rutin. Namun akan ada pengurangan anggaran di beberapa tempat karena fokus untuk membayar utang. Misalnya anggaran untuk infrastruktur 10 menjadi 7,” ujarnya, Minggu (24/2/2019).
Menurut Sutrisno, kebijakan yang dilakukan Pemprovsu tahun ini merupakan akibat dari permasalahan tidak disepakatinya APBD Perubahan 2018 lalu.Sehingga utang tahun 2017 yang harusnya dapat dibayarkan pada APBD Perubahan 2018, tidak dibayar dan harus dilunasi pada APBD 2019.Seharusnya bila APBD Perubahan 2018 kemarin itu bisa dicicil.
Menurut Sutrisno, saat itu Edy Rahmayadi bersikukuh membangun format baru APBD perubahan 2018, sehingga angka-angka yang telah disepakati dibatalkan sepihak.“Kita (DPRD) menolak pembahasan APBD itu karena dokumen yang harusnya telah disepakati dan sudah diparaf disajikan berbeda saat pembahasan,” katanya.Ke depan, Sutrisno berharap Pemprovsu bisa dapat menjelaskan lebih detail terkait fokus pembayaran utang oleh APBD 2019 saat ini.
Sementara itu Pengamat Politik Universitas Muhamadiyah Sumatera Utara, Arifin Saleh Siregar meminta kepada semua pemangku kepentingan agar dapat memberikan informasi kepada masyarakat secara detail dan jelas.“Saya yakin mengenai APBD 2019 itu,tidak hanya dilakukan untuk pembayaran utang saja. Pasti mengenai anggaran rutin juga tidak boleh dikesampingkan. Harus jelas penyampaiannya,” katanya.Menurutnya sosok sekaliber Gubernur Sumatera Utara harus memberikan pernyataan yang clear dan tidak menimbulkan tendensi yang negatif di masyarakat.“Mungkin maksud Pak Edy bukan itu. Tapi harusnya beliau harus lebih jelas menyampaikannya. Masyarakat akan berbeda memahaminya,” pungkasnya.
Sebelumnya, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengaku tak bisa berbuat banyak untuk pembangunan Sumatera Utara pada 2019.Hal ini disebutkan mantan Pangkostrad itu dalam rapat tertutup yang diunggah akun YouTube Humas Sumut.Edy berbicara dengan pengeras suara dengan menggunakan kemeja putih lengan panjang.“Uang APBD (anggaran pendapatan dan belanja daerah) Sumatera Utara ini full untuk bayar utang. Jadi 2019 ini, untuk bayar utang dulu,” ucap Edy dalam rekaman video.Edy juga terdengar meminta maaf kepada warga Sumut.Kita tak bisa berbuat apa-apa, tapi jangan diulangi utang terus- utang terus. Bubar kita nanti,” tegasnya.Ia juga memaparkan kenapa harus memprioritaskan pembayaran utang daripada penggunaan anggaran di sektor lain.
“Karena kata Guru Ngaji saya, utang harus dibayar duluan Ed (Edy Rahmayadi). Begitulah dari kecil saya diajarkan. Karena kau besok mati, kau sudah tak punya utang,” ungkap Edy Rahmayadi.“Untuk itu saya mohon maaf semuanya. 2019 saya tak terlalu bisa banyak berbuat,” tambahnya lagi.Dari awal hingga akhir video Edy tak menjelaskan rinci utang Pemprov Sumut.Berapa jumlah utang hingga kepada siapa pemerintah provinsi memiliki utang(As)
Discussion about this post