Sumut.KabarDaerah.com Pasca lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah Pegadaian Wilayah I Medan mengalami peningkatan transaksi hingga 0.9 persen.
Pada 11 April 2024 jumlah nasabah mencapai 493,215, dan pascalebaran pada 23 April 2024 nasabah meningkat di jumlah 497,663.
Masyarakat kembali menyerbu Pegadaian guna memenuhi kebutuhan seperti modal kerja usaha ataupun kebutuhan sekolah.
Kepala Bagian Humas & Protokoler PT Pegadaian Kanwil 1 Medan, Gopher Manurung menyampaikan, kenaikan bukan hanya terjadi pada jumlah gadai, tetapi juga pada pembelian emas.
Untuk produk emas 1 sampai 31 Maret, penjualan mencapai 19.000 gram, sedangkan pada 1 sampai 23 April 24.000 gram.
“Kenaikan terjadi sebesar 26 persen, dan kita optimis naik lagi sampai di akhir bulan ini,” ungkapnya.
Peningkatan jumlah gadai tersebut kata Gopher didominasi gadai barang emas atau perhiasan.
Ia menjelaskan jika dampak kenaikan harga emas yang melonjak tinggi juga mempengaruhi tren gadai.
Sehingga, hal itu membuat masyarakat lebih memilih untuk melakukan gadai dibandingkan menjual.
“Banyak nasabah yang merasa sayang emasnya dijual habis, sehingga banyak yang memilih untuk menggadaikan karena dapat dicicil dan ditebus kembali. Karna kan kita tahu harga emas mengalami kenaikan 27 persen dibandingkan tahun sebelumnya, hal tersebut membuat masyarakat semakin yakin untuk tidak gampang menjual emas,” jelasnya.
Selain itu, tambahnya, pilihan gadai pun bervariasi yang dapat dipilih masyarakat seperti Gadai Harian dengan tarif sewa modal yang dihitung harian.
“Gadai bisa untuk memenuhi berbagai kebutuhan dengan jangka waktu pinjam 4 bulan dan bisa diperpanjang berkali-kali, serta Gadai dengan sistem angsuran bulanan yang sewa modalnya relatif murah dengan angsuran tetap per bulan yang pilihan waktunya 6 – 36 bulan,” pungkasnya(As)