Sumut.KabarDaerah.com Bertempat di CGV Cinemas Focal Point Medan, Selasa (3/9).Pusat Pengembangan Perfilman Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Pusbangfilm) kembali memutar film hasil restorasi tahun 1963 berjuduk Bintang Ketjil di bioskop di Medan. Pemutaran film lama yang dinilai mendidik ini bertujuan memberikan edukasi dan nilai-nilai kebudayaan kepada generasi muda saat ini.
Kepala Pusbang Film Kemendikbud, Dr Maman Wijaya, M.Pd mengatakan, pihaknya akan terus secara konsisten melakukan penyelamatan restorasi arsip film nasional. Hal ini sebagai aset film nasional sebagai aset seni budaya bangsa, tanggung jawab kepada bangsa dan pemenuhan hak akses masyarakat atas arsip film nasional.“Restorasi film ini untuk menyelamatkan dan memanfaatkan karya-karya film yang mengandung nilai budaya sangat tinggi. Sehingga generasi muda bisa lebih mencintai budaya lagi,” katanya di CGV Cinemas Focal Point Medan, Selasa (3/9).
Saat ini, lanjutnya, Pusbang Film memiliki koleksi 700 film layar lebar dan telah merestorasi 3 film layar lebar. Dan di 2019
ini restorasi film 1981 Kereta Api Terakhir akan diputar.Project Director Tender Digital Indonesia, Rizka Fitri Akbar menambahkan, restorasi ini menghabiskan dana sekitar Rp1,4-1,7 miliar. Dengan waktu sekitar 50 hari dan dilakukan seluruhnya di Indonesia.
“Kesulitan terbesar dari proses restorasi ini adalah kondisi copynya sudah hampir rusak akibat tidak disimpan dengan baik. Dan sebenarnya membutuhkan waktu lebih lama lagi untuk proses restorasi ini,” ujarnya.
Ia melanjutkan, sebelum di Medan, restorasi ini telah diputar di Surakarta dan Yogyakarta. Dan selanjutnya akan diputar di Bandung dan di Surabaya.Sementara itu, salah satu pemain di Bintang Ketjil, Nana Awaludin mengungkapkan, dengan adanya restorasi seperti ini masyarakat bisa meruntut kembali film Indonesia sehingga tidak kehilangan identitas. Film ini masih relevan.
“Secara budaya, film dahulu masih mengikuti pakem perfilman dan sekarang sudah tidak terlalu lagi. Secara ide cerita, film lama ini diputar kapanpun akan terus di terima masyarakat karena permasalahan kehidupan selalu seperti itu saja,” tandasnya.(As)
Discussion about this post