Sumut.KabarDaerah.com Edy Rahmayadi telah terpilih sebagai Gubernur Sumatera Utara (Sumut) periode 2018-2023.Namun, kemenangan Edy Rahmayadi malah menimbulkan polemik baru. Ya, dengan ini berarti Edy memiliki dua jabatan yaitu Gubernur Sumatera Utara dan Ketua Umum PSSI. Karena hal itu, Edy pun diminta untuk legowo perihal jabatannya di PSSI.
Melalui petisi di change.org, Edy diminta mundur dari Ketua Umum PSSI. Banyak alasan yang membuat Edy harus mundur.
Edy diminta untuk fokus kepada tugasnya di Sumatera Utara dan tak perlu lagi memikirkan sepak bola Indonesia. Lalu adanya regulasi yang melarang kepala daerah rangkap jabatan sebagai pengurus PSSI.
Larangan itu diatur dalam Surat Edaran Mendagri Nomor 800/148/sj 2012 tanggal 17 Januari 2012 tentang Larangan Perangkapan Jabatan Kepala Daerah dan/atau Wakil Kepala Daerah pada Kepengurusan KONI, PSSI, Klub Sepakbola Profesional dan Amatir, serta Jabatan Publik dan Jabatan Struktural.
Namun, desakan untuk mundur tersebut ditanggapi santai oleh Edy. Mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) ini menegaskan bahwa dirinya akan melanjutkan tongkat pimpinan di PSSI.
“Banyak yang pengen jadi Ketua Umum PSSI,” canda Edy “Amanah rakyat memberikan kepada saya melalui voters, saya bersuaha sekuat tenaga lilahi taala untuk berbuat yang terbaik.”
“Saya luruskan kembali yang bengkok-bengkok di PSSI ini. Mari kita besarkan PSSI, kalau ada masukan berikan, jangan hanya mencemooh, kami terbuka,” ucap Edy.
Pada November lalu, Edy Rahmayadi terpilih sebagai Ketua Umum PSSI hingga empat tahun ke depan. Dalam Kongres yang dilakukan di Jakarta, Edy mendapatkan 76 suara dari para pemilih dan mengalahkan calon lain seperti Moeldoko dan Eddy Rumpoko.Akankah setelah menjadi Gubsu ini Edy Rahmayady berubah pikiran dan mundur sebagai Ketua Umum PSSI sesuai dengan permintaan masyarakat dan larangan dari pemerintah untuk tidak rangkap jabatan?Kita tunggu saja tanggal mainya(Askr)
Discussion about this post