Papua, kabardaerah.com – Kepala Dinas kebersihan, pemakaman dan pertamanan kabupaten Nabire, Klemens Danomira, S.Sos mengatakan, digabungnya beberapa dinas menjadi kendala serta lokasi strategi pembuangan sampah juga belum ditemukan di tambah lagi truk pengangkut sampah yang biasa beroperasi hanya dua truk.
“Sekarang kami kesulitan di Nabire karena ke tempat yang ada ni (sampah), berada di pasar-pasar, karena kita belum punya tps (tempat pembuangan sampah) yang terpisah jauh dari pasar, karena kita kesulitan lokasi itu yang pertama. Yang kedua kami baru bergabung tahun ini, tadinya kebersihan dengan pertamanan, pemakaman pisah, dengan lingkungan hidup. Untuk tahun ini, berdasarkan PP 23 kelembagaan, kami semua gabung. Jadi yang sekarang menangani persampahan dengan pertamanan orang lingkungan hidup,” ujarnya, rabu (23/08/17)
Dirinya menjelaskan sampah menumpuk di pasar bukan hanya disebabkan oleh pedagang namun sampah tersebut menumpuk karena olah warga yang sembarangan membuang sampah
“Menyangkut sampah di pasar, memang kami kendala sekarang ini, dengan luasan volume sampah yang di timbulkan oleh masyarakat,” ungkapnya.
Danomira menjelaskan kesulitan yang dialami dinasnya yaitu kurangnya prasarana pengangkut sampah
“Kemampuan sarana prasarana kita cuma dua unit (truk pengangkut sampah) saja, mobil sampah cuma dua unit. Jadi bayangkan jika kita angkat di pasar karang disana (pasar lainnya) sudah penuh, kita kesana mau angkat, (pasar) oyehe dengan kali bobo sudah penuh, kita punya 5 tps pasar ini yang membuat kami kesulitan itu,” jelasnya.
Ia mengatakan, hal tersebut menjadi persoalan dinasnya sehingga dirinya sudah mengusulkan kepada pimpinan daerah agar diperhatikan
“Saya baru usulkan ke bapak bupati kalau bisa kita ditambahkan angkut ini barang 2 ka 3 ka untuk tahun ini tapi, itu dari kemampuan keuangan daerah saja,” katanya.
(Dami Zanambani)
Discussion about this post