NIAS UTARA (SUMUT),KABAR DAERAH-
Ois Bernad Cahaya Zalukhu Anak dari Sidayu Zalukhu (Ayah) dan Yuniman Lase (Ibu) Desa Sisobahili, Kecamatan Afulu, Kabupaten Nias Utara, Propinsi Sumatera Utara. sudah 5 Bulan hanya berbaring di atas tempat tidur karena mengalami Gizi Buruk.
Pantauan media Kabar Daerah, diketahui kondisi Ois Bernad Cahaya Zalukhu , jenis kelamin Laki-laki saat ini masih berumur “BALITA” (5 Bulan) dan tubuh sangat kurus hanya tulang berbalut kulit.
Tulang wajah anak ini tampak menonjol, begitu pun tulang kaki dan tangan.
Penyakitnya sejak lahir sampai saat ini yang diderita nya belum jelas, dimana sebelumnya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gunungsitoli, saat pihak dari keluarga bertanya kepada salah satu dokter khususnya Dokter Spesialis Anak mengatakan tidak tau juga.
Namun menyarankan kami untuk membawa ke rumah sakit medan.
” Saat ini anak saya, datanya masuk dalam Kategori gizi buruk”, ucap Ayah Ois Bernad Kepada Wartawan pada Kamis (21/02/2020).
Ditambahkan Ayahnya, Tidak mampu memberikan asupan makanan yang bergizi kepada anaknya karena keterbatasan biaya, selain itu terkait birokrasi surat-surat lainnnya selain Kartu BPJS, KIS dan sebagainya tidak ada.
Meski demikian, “saya masih berusaha untuk memberikan makanan yang bergizi bagi Ois Bernad Cahaya, Tetapi karena Keterbatasan dana menjadi halangan untuk rutin memberikan asupan makanan yang bergizi. “Nada Sedih.
Melihat kondisi Anaknya , Kedua Orang Tua Ois Bernad Cahaya Zalukhu harapkan perhatian dari Pemda Nias Utara dan juga kepada pemerhati.
“Kami sekeluarga mengharapkan adanya bantuan pemerintah Daerah khususnya Pemerintahan Kabupaten Nias Utara serta kepada Pemerhati yang turun membantu kami agar anak saya mendapatkan asupan gizi yang layak dan bisa sehat Kembali”, harap Orang tua.
Ditempat Terpisah, Ketua Gemantara raya Kepulauan Nias Febeanus Zalukhu Meminta Kepada pihak pemkab Nias utara segera mengambil tindakan, untuk mencari solusi dan memberikan penanganan terhadap anak yang mengalami Gizi Buruk, demi menyelamatkan nyawa seorang anak di bawah umur.
Dia juga mengimbau agar tenaga lapangan seperti kader Keluarga Berencana dan tenaga di puskesmas dapat ikut memberikan sosialisasi sekaligus memantau dan Membantu masyarakat yang mengalami gizi buruk hingga Kepada Pemerintahan daerah berkaitan dengan perilaku hidup sehat”, pinta nya. (Yamoni Laoli)
Discussion about this post