Sumut.KabarDaerah.com Pengurus Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (MABMI) Kota Medan menemui Pelaksana tugas (Plt) Wali kota Medan Ir H Akhyar Nasution MSi di Balai Kota Medan, Senin (17/2). Selain bersilaturahmi dan memperkenalkan diri, para pengurus juga menyampaikan sejumlah gagasan dan usulan, salah satunya harapan agar para aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemko Medan mengenakan pakaian adat Melayu pada hari Jumat.
Kedatangan para pengurus dipimpin Ketua MABMI Kota Medan periode 2020-2024 Ir Syahmi Johan MSi dan diterima Akhyar didampingi Kepala Kesbanglinmas Medan Sulaiman Harahap serta Kabag Agama Setdako Medan Adlan. Kepada Akhyar, Syahmi melaporkan kepengurusan mereka terpilih berdasarkan hasil musyawarah daerah yang telah dilaksanakan Desember 2019.
“Selain memperkenalkan diri, kami juga mengundang kehadiran Plt Wali kota untuk menghadiri acara pelantikan MABMI Medan di Gedung Universitas Islam Negeri (UIN) Jalan Sutomo Medan, Jumat (28/2). Dalam pelantikan nanti, kami mengharapkam Plt Walikota juga memberi arahan serta masukan demi perkembangan dan kemajuan MABMI,” kata Syahmi.
Sebagai organisasi tempat berkumpulnya warga Melayu, Syahmi ingin melestarikan budaya Melayu di Medan. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu mengusulkan ASN di lingkungan Pemko Medan dapat mengenakan pakaian adat Melayu pada Jumat, ASN pria mengenakan teluk belanga, sedangkan ASN wanita mengenakan baju kurung.
“Medan merupakan Tanah Deli, makanya kami berharap agar ASN di Pemko Medan dapat mengenakan pakaian adat Melayu, sebagai salah satu upaya pelestarian kebudaayaan Melayu. Pemakaiannya bisa dilakukan dua kali dalam sebulan, misalnya minggu pertama dan keempat. Selebihnya bisa menggunakan pakaian adat daerah lainnya,” ungkapnya.
Ditambahkan, Mendagri juga telah mengeluarkan surat edaran terkait pemakaian adat masing-masing daerah tersebut. Karena itu, Syahmi berharap agar usulan yang disampaikan MABMI dapat ditindaklanjuti Plt Walikota.
“MABMI sangat berharap pemakaian pakaian adat Melayu ini dapat terwujud,” harapnya.
Selain itu, imbuhnya, MABMI Kota Medan juga mengusulkan agar bantaran Sungai Deli di kawasan Medan bagian utara dapat dijadikan tempat penjualan kuliner khas Melayu. Sebab, sebagian besar penghuni kawasan itu merupakan komunitas Melayu. Untuk mewujudkan hal itu, akunya, MABMI siap mendukung dan bekerjasama dengan Pemko Medan.
Selain mengucapkan selamat atas terpilihnya menjadi pengurus MABMI Kota Medan periode 2020-2024, Akhyar juga menyampaikan ucapan terima kasih atas sejumlah usulan yang ditawarkan, terutama mengenakan pakaian adat Melayu bagi ASN di lingkungan Pemko Medan pada hari Jumat. Akhyar pun berjanji akan menindaklanjutinya, sebab banyak daerah yang telah mengenakan pakaian adat dalam bekerja.
Akhyar selanjutnya meminta MABMI mendukung pembangunan di Kota Medan. Sebab, Pemko Medan saat ini perduli membangun peradaban kota dengan jalan budaya. Apalagi, Kota Medan kaya akan budaya. “Pembangunan yang dilakukan tak boleh lari dari budaya, sebab membangun kota melalui peradabannya,” ungkapnya.
Pembangunan melalui budaya ini, jelasnya, tentunya akan membuat Kota Medan memiliki ciri khas tersendiri. “Mari bersama bangun peradaban Kota Medan lewat budaya, yakni budaya tertib, sopan santun, tolong menolong dan saling menghargai. Artinya, budaya menjadi kekuatan untuk membangun demi terwujudnya Medan Rumah Kita yang layak huni, tenang, aman dan nyaman,” harapnya.(As)