Sumut.KabarDaerah.com PT Pegadaian kembali menghadirkan The Gade Smart and Try 2019 bertajuk Sharing Session Ekosistem Start Up di The Gade Coffee And Gold Medan, dalam pentingnya memahami Ekosistem Startup di era industri 4.0, Selasa (25/9/2019).
Sharing Session kali ini dibawakan oleh Regional Development LeadCoHive at Clapham, Cindy Lailani.Cindy menjelaskan bahwa Startup lebih dari ide dan perusahaan, sebab konsep startup berasal dari pola pikir dan budaya membuat kita ingin menjalankan sesuatu.“Startup itu membangun rasa kepemilikan, bukan hanya sekadar pembayaran, tapi menjadi bagian dari apa yang kita bangun,” katanya.
Startup katanya berawal dari sebuah permasalahan yang ada di masyarakat dan untuk menemukan solusi dari permasalahan tersebut, dibuatlah inovasi yang dapat diterima dengan mudah.“Berdasarkan data dari Bekraf, di tahun 2018 perusahaan digital yang telah memiliki badan usaha atau produk digital yang dipasarkan ke publik meliputi e-commerce, financial technology, game, dan pengembangan aplikasi digital,” katanya.
Berdasarkan data Bekraf dan Mikti di tahun 2018, terdapat perbedaan besar jumlah Startup di beberapa daerah. Seperti di tahun 2018 Jabodetabek mencatat 52,62% dengan 522 startup, Sumatera 11,52% sebanyak 115 Startup, dan Jawa Timur sebanyak 11,39% dengan jumlah 113 Startup.“17,34% berdiri di 2007 hingga 2012 dan 60,89% berdiri di 2013 hingga 2018, dengan persentasi sebanyak 37,94% kelahiran Jabodetabek, dan 16,76% kelahiran Sumatera, nyatanya banyak startup yang lahir dari Sumatera, tapi sayangnya mereka banyak yang memulainya dari luar, dengan alasan Ekosistem yang kurang mendukung,” katanya.
Berdasarkan data tersebut menyebutkan bahwa 115 Startup di Sumatera berasal dari empat kota yakni Banda Aceh dengan jumlah 28 Startup, Pekan Baru 31 Startup, Medan 25 Startup, dan Padang 19 Startup. Sebanyak 79% muncul di tahun 2013-2018, dengan jumlah 42% berstatus PT dan 43% tidak diketahui.“Kendala di Medan, banyak startup di Medan buat Startup hanya main-main, muncul hanya saat ada lomba, saat gak ada lomba enggak ada kabar, hilang. Ayo terus belajar dan mempertahankan ide-ide yang kita punya,” katanya.
Ia mengatakan terdapat beberapa alasan yang mengakibatkan gagalnya startup yakni, No Market Need, Ran Out of Cash, Not The right team, Get Outcompeted, dan Pricing.“No market need maksudnya, tidak adanya titik temu antara produk dengan pengguna, terlalu fokus pada produk, bukan pengguna. Alasan lainnya yang kerap disepelekan tapi berpotensi membuat startup gagal itu kayak tidak adanya keseimbangan tim, dan adanya stigma one man show,” katanya.
Ia menyarankan kepada pelaku startup agar jangan lupa menginvestasikan diri sendiri, dengan menambah pengetahuan dan pengalaman melalui mengikuti seminar, workshop, buku dan kelas lainnya.“Terdapat tiga kunci yang dapat membuat startup bagus yakni good people, membuat apa yang sebenarnya dibutuhkan masyarakat, serta spend as a money as posible,” tutupnya.Acara Sharing Session diakhiri dengan pembagian door prize kepada para peseta acara yang beruntung mendapatkan 6 hadiah doorprize menarik.(As)
Discussion about this post