Sumut.KabarDaerah.com Menurut catatan Dewan Pers, di Indonesia terdapat sekitar 43.000 situs portal berita. Dari jumlah tersebut, yang sudah terverifikasi sebagai situs berita resmi tidak sampai 300 situs (hanya 0.7%).Artinya, terdapat setidaknya puluhan ribu situs yang berpotensi menyebarkan berita palsu (hoaks) di internet yang harus diwaspadai.
Dengan 300 situs yang terverifikasi sebagai situs berita resmi tersebut, dan kesemuanya tidak dijamin menulis berita yang bersih dari hoaks.“Berita, info, atau tulisan yang kita dapat dari media sosial adalah 99% merupakan hoaks, sehingga kita tidak boleh langsung mempercayainya, apalagi langsung mensharenya kepada orang lain,” kata Humas Kemenag Kota Tangsel, Azharul Fuad saat menjadi narasumber pada acara Seminar Peranan OSIS Dalam Menanggulangi Hoax dan Ujaran Kebencian di Media Sosial yang diadakan Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan, Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI.
Hadir para acara pembukaan, Kepala Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, Amsal Bakhtiar, Kepala Bidang Litbang Pendidikan Agama dan Pendidikan Tinggi Keagamaan, Huriyadin, Kepala Balai Diklat Keagamaan Medan, Khairul Amani, Kepala Kanwil Kemenag Sumut, Iwan Zulhami, para Peneliti, Litkayasa, dan Administrasi, Panitia Seminar, dan para peserta.
Seminar mengundang peserta sebanyak 80 pelajar SMA/SMK dan guru PAI sebagai pendamping. Mereka datang dari berbagai daerah di Sumatera Utara, antara lain Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Binjai, Tebing Tinggi, Tanjung Balai, Asahan, Serdang Bedagai, dan Kota Medan.
Pada hari pertama diisi oleh dua orang Narasumber, yaitu Kabid Pakis Kemenag Sumut, Burhanuddin, membawakan materi “Hoaks dan Hate Speech dalam Perspektif Agama”. Narasumber kedua Konsutan Pendidikan, Ahmad Pranggono, membawakan materi “Cerdas dan Sehat Bermedia Sosial”.
Narasumber pada hari kedua, yaitu Humas Kemenag Tangsel, Azharul Fuad, membawakan materi “Menanggulangi Hoaks dan Hate Speech di Media Sosial”, dan narasumber kedua adalah Guru PAI SMK Al-Amanah Tangsel yang juga sebagai Instruktur Nasional PAI, Abdul Aziz Rofiq, membawakan materi “Rancang-Bangun Animasi Bernuansa Religi”.
Dalam seminar ini, para peserta dipandu oleh para Narasumber menggunakan aplikasi Sparkol, yang kemudian ditugaskan untuk membuat sebuah Animasi Anti Hoaks dan Hate Speech bernuansa Religi, dan mempublikasikannya ke Media Sosial. Sebagian siswa ada yang menggunakan aplikasi lain seperti Adobe Premier dan Adobe Flash. Karya para peserta akan dinilai oleh juri, dan pada akhir acara seminar akan diumumkan para pemenangnya yang akan mendapatkan hadiah dari panitia.
Seminar ini dilatarbelakangi oleh keadaan semakin maraknya berbagai Hoaks atau berita bohong dan hate speech atau ujaran kebencian yang berseliweran di media sosial.Hal tersebut akan memunculkan kebingungan dan ketidakpastian di dalam masyarakat dan mengakibatkan sesama anggota masyarakat dan warga negara akan saling menghujat, bermusuhan, dan bahkan konflik fisik.Maka, kegiatan seminar ini diadakan di beberapa kota di Indonesia dengan harapan para peserta seminar menjadi duta atau kepanjangan lidah untuk mensosialisasikan ilmu yang didapat kepada orang-orang di lingkungannya masing-masing.(As)
Discussion about this post