Pejuang Politik Keumatan & Politik Kebangsaan Mbah Moen*
Oleh : Binsar M Simatupang,SE.MM
Sumut.KabarDaerah.com *BANGSA ini telah kehilangan Ulama Besar yang penuh dengan sikap kebersahajaan dan Teladan Bangsa*.Ulama yang menjadi panutan serta rujukan bukan hanya bagi umat Islam, melainkan juga seluruh bangsa ini. *Dia ialah KH Maimoen Zubair, yang wafat karena usia lanjut di Mekah saat menunaikan ibadah haji, kemarin.**Mbah Moen ialah ulama karismatik yang tidak hanya menjaga agama dan umat, tetapi juga merawat bangsa dan rakyat serta memastikan keutuhan bangsa dan negara*. Ia seorang Guru, teladan dalam kehidupan _ber-Bhinneka Tunggal Ika_ karena kearifan, keluasan pengetahuannya.*Tidak berlebihan kiranya jika kepergian Mbah Moen tidak hanya sebuah kehilangan bagi PPP maupun Nahdlatul Ulama*. Mbah Moen duduk sebagai Ketua Majelis Syariah PPP dan sebagai Dewan Mustasyar NU.*Pun kehilangan bukan hanya dirasakan umat Islam, melainkan juga agama lain*. Tak mengherankan bila Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) dan Konferensi Wali Gereja Indonesoa (KWI) menyatakan belasungkawa atas kepergian Mbah Moen.
Atas nama Ketua DPP GARDA JOKOWI (Binsar M Simatupang), menyatakan rasa dukacita dan kehilangan . Semoga beliau mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan, juga keluarga besar dan sahabat beliau yang ditinggalkan diberi ketabahan, kata Binsar di Medan, Jumat (9/8).*Itu pasti karena Mbah Moen menjunjung tinggi pluralisme*. Mbah Moen mampu menembus sekat-sekat agama. Mbah Moen bukanlah ulama yang merasa benar sendiri seraya menyebut yang lain sesat. *Mbah Moen menebarkan Islam ramah, bukan Islam marah.**Pluralisme penting bagi Mbah Moen demi persatuan Indonesia*. Kecintaannya terhadap Indonesia tidak perlu diragukan. *Dia sangat gigih menyuarakan dakwah kebangsaan. Baginya NKRI harga mati.**Sosok serupa Mbah Moen sesungguhnya masih kita butuhkan di tengah meningkatnya gejala konservatisme, politik identitas, dan diskriminasi terhadap kelompok minoritas*. Semua gejala itu, berdasarkan survei Saiful Mujani Research and Consulting, menyebabkan kualitas atau kinerja demokrasi Indonesia terus mengalami penurunan sejak 2013. *Itu artinya, sosok seperti Mbah Moen kita butuhkan untuk memulihkan kualitas demokrasi kita.*
*Di bidang politik kebangsaan, sosok Mbah Moen sangat berpengaruh*. Kiprahnya yang panjang bersama PPP menjadikan restu politiknya amat dibutuhkan. *Restu politiknya dipercayai membawa konsekuensi elektoral di berbagai ajang pemilu. Singkat kata, politik Indonesia masih selalu butuhkan guru etika dan pemandu moral berpolitik. Bahkan jika kita lihat dikondisi ektrem Pemilu 2019, Mbak Moen bersama para alim ulama sejawatnya sedikit banyak telah mampu berperan sebagai pemberi serum kepada para elit.
*Itulah sebabnya tokoh-tokoh politik yang bertarung dalam pemilu merasa perlu menyambanginya*. Jokowi dan Prabowo, misalnya, menyambangi Mbah Moen ketika mereka bertanding di Pilpres 2014 dan Pilpres 2019. *Mbah Moen menerima keduanya dengan tangan terbuka kendati dia memiliki pilihan politik sendiri*. Pada titik ini Mbah Moen menjadi episentrum politik kebangsaan. Beliau sosok yang gigih sampai usia lanjut. Tidak kenal lelah berkontribusi dalam pergumulan politik nasional.
*Mbah Moen telah berpulang. Kita tentu berdukacita amat mendalam*. Akan tetapi, yang jauh lebih penting ialah bagaimana kita semua, agar segala dinamika kebangsaan kita tetap dalam wajah yang teduh, tetap dalam bingkai kebersamaan sebagai suata Bangsa dan kita semua meneladani sosoknya Kepemimpinan khususnya Generasi Muda. Semoga generasi politik kaum muda dapat meneruskan jejak perjuangan politik nasional yang mengedepankan etika dan teladan.
*Selamat jalan, Mbah Moen.* NKRI HARGA MATI
Penulis : Binsar M Simatupang,SE.MM.MBA 1. Ketua DPP GARDA JOKOWI Wilayah Indonesia Barat 2. Ketua DPD GARDA JOKOWI SUMUT 3. Wakil Ketua PD II FKPPI SUMUT 4. Wakil Ketua DPD KNPI SUMUT. 5. Ketua DPP PABORAS/SIBURIAN BID PEMUDA & OLAHRAGA
Discussion about this post