Sumut.KabarDaerah.com Bertempat di Sekolah Ali Imran Jalan Bersama Kelurahan BandarSelamat Medan Tembung Pejuang Islam Nusantara (PIN) Sumatera Utara (Sumut) menggelar Rembuk daerah dan Kajian keAswajaan, Sabtu (21/3/2020)Selaku pemegang mandat Ketua PIN Sumut, H. Agus Rizal Koto, SHI., MA., memohon kehadiran seluruh pengurus PIN se-Sumut dan masyarakat.
Acara yang akan diawali dengan perkenalan seluruh pengurus PIN Sumut dan Sahabat PIN Sumut dilanjutkan dengan pembacaan Yasin Fadhillah serta rembuk daerah dan kajian keaswajaan
“Seperti kekasih yang tak pernah bersua pujaan hatinya, bagaikan bunga di padang gurun nan gersang yang rindukan tetesan air, laksana purnama yang cerah tanpa awan dan mendung, karena memang selama ini hanya berkomunikasi dalam dunia maya kini mudah mudahan besok dapat langsung bertatap muka secara langsung,” ujar Agus Rizal Koto.
Konsep dakwah Aswaja Islam Nusantara adalah hasil muktamar NU pada tahun 2015 yang lalu di Jombang Jawa Timur.Menurutnya, sesuai dengan fakta bahwa warga bahkan struktural NU di daerah Sumatera Utara sangat merahasiakan atau takut mensosialisasikan istilah Islam Nusantara.“Sebab ada kelompok-kelompok ekstrem yang menguasai hampir seluruh mimbar-mimbar dakwah di masjid-masjid dan pengajian,” sebut Ketua PIN Sumut Agus Rizal.Oleh karena itu, masih kata Agus Rizal gelombang kebencian itu disuarakan untuk memastikan gerakan NU di Sumatera Utara agar tidak mendapat simpati dari masyarakat.
Islam Nusantara merupakan metode dakwah Rahmatan Lil’Alamin, sopan santun, moderat dan mengayomi, sesuai dengan histori masuknya Islam ke bumi Nusantara melalui perdagangan, perkawinan, pendidikan, seni dan tasawuf seperti yang dilakukan oleh para ulama terdahulu.
Pejuang Islam Nusantara (PIN) sebagai organisasi atau lembaga harus bersinergi dengan struktural NU di wilayah, cabang atau wakil cabang bahkan sampai ranting dan dusun, PIN tak akan menjadi banom resmi di NU, karena sudah banyak banom yang ada yang harus dihidupkan warga NU.
Independensi PIN sebagai lembaga diluar banom akan memudahkannya untuk berselancar di media maya dan nyata mengcounter berita miring, kebencian dan fitnah terhadap NU dan para Ulamanya. Kepadaseluruh warga NU diharapkan dan dimohonkan kehadiranya agar dapat memenuhi rembuk daerah dan kajian keaswajaan tersebut.(As)