SEI RAMPAH, KABAR DAERAH-
Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai terus memangkas anggaran di berbagai Dinas maupun kegiatan untuk alokasi anggaran refocusing tahap dua.
Hal tersebut diperuntukan karena adanya defisit anggaran di lingkungan Pemkab Sergai.
Sedangkan anggaran refocusing sebesar 15 Milyar, untuk penanganan pandemi Covid-19 hingga kini belum ada realisasi untuk peruntukannya meski sudah ada penilaian dari Ketua DPRD Sergai atas lamban nya kinerja Pemkab Sergai dalam merinci alokasi untuk Anggaran Pandemi Covid-19.
Bupati Sergai Ir. H. Soekirman kepada beberapa awak media di posko gugus tugas covid-19 Senin (27/4) mengatakan anggaran refocusing tahap pertama sebesar 15 Milyar masih dalam pembahasan, supaya anggaran tersebut harus digunakan sesuai peruntukannya.
Dihal lainnya, Bupati Sergai terkesan tertutup terhadap anggaran Pandemi Covid-19 tanpa memberi kejelasan kapan akan di salurkan dan kemana saja akan di gunakan untuk tahapan pertama.
Drs. H. Akmal, AP, M.Si, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Serdang Bedagai juga selaku juru bicara gugus tugas kepada awak media terbitan Kota Medan, membenarkan akan adanya pemotongan anggaran di Dinas, termasuk anggaran publikasi untuk media yang tadinya jumlah berita yang diterbitkan dengan terpaksa di kurangi dan anggarannya untuk refocusing tahap dua”, papar Akmal.
Selanjutnya, Angaran kegiatan safari Ramadhan yang awalnya menjadi wacana agenda setiap Bulan suci Ramadhan, kini juga dialihkan untuk refocusing “, jelas Kadis Kominfo.
Terpisah , komentar dari Organisasi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Bupati LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) kepada awak media, pada hari Kamis (30/4) mengatakan mencium aroma politis dari anggaran refocusing sebesar 15 M tersebut.
” Lambannya realisasi dan terus dalamnya perumusan dalam membuat rincian anggaran Pandemi Covid-19, dinilai anggaran tersebut
” Diduga berbau politis “, imbuh Bupati LIRA.
” Rakyat sudah lapar, himbauan pemerintah itu membuat ekonomi di Sergai kian lemah, aksi-aksi Pemkab Sergai dengan memberikan sembako itu menjadi hal menakutkan bagi masyarakat bahwa Sergai mungkin dalam terancam krisis pangan.
Padahal…bantuan itu dari pengusaha ke Pemkab Sergai dan hanya sebagai perpanjangan tangan saja, bukan dari alokasi anggaran Refocusing Pemerintah Kabupaten Sergai, anggaran 15 Milyar itu kemana” tegas Bendhard Sihotang.
“Dampak covid-19 ini bukan baru satu atau dua hari, sudah tiga bulan lebih. Pemkab Sergai itu jangan lagi menunggu-nunggu, Pemkab Sergai minimal sudah menginformasikan kemana arah anggaran 15 Milyar itu jangan di tutupi apa harus menunggu rakyat mati”, tegas Bendhard lagi.
Terkait dengan diterbitkan nya berita ini, wartawan media Kabar Daerah, mencoba hubungi Sekdakab H.M Faisal Hasrmy AP, M.AP via WhatsApp namun beliau enggan berkomentar untuk memberikan statement.
Sementara, Ketua DPRD Sergai dr.Riski Ramadhan Hasibuan SH, SE mengungkapkan bahwa untuk realokasi anggaran untuk Covid-19 sudah kami sampaikan ke Tim Gugus Penanganan untuk segera di publish.
” Apa saja rincian anggaran nya.. .??
dan kami (DPRD) masih menunggu, sebelumnya juga kemarin saya diskusi dengan Sekdakab Sergai, memang belum ada rincian anggaran Pandemi Covid-19, tapi akan di berikan laporan hasilnya ke DPRD, akan diberitahukan ke publish media “, pungkas Ketua DPRD Sergai.
Yusa
Serdang Bedagai
Discussion about this post