Sumut.KabarDaerah.com Indonesia akan menjadi tuan rumah dari penyelenggaraan sidang tahunan IMF dan World Bank. Acara tersebut akan dilaksanakan pada 12-14 Oktober 2018 di Bali, Nusa Dua Convention Center (BNDCC).Perjalanan Indonesia untuk bisa terpilih sebagai tuan rumah penyelenggaraan acara tingkat dunia ini tidaklah mudah. Hal ini disebabkan pengajuan diri Indonesia menjadi tuan rumah sudah dari tiga tahun yang lalu.Setelah itu, pihak dari IMF-World Bank langsung meninjau kesiapan dari negara-negara yang mengajukan diri. Kemudian tim IMF dan Bank Dunia meninjau kesiapan fasilitas hotel fasilitas seminar tempat sidang, keamanan, dan sebagainya serta transportasi.
Umumnya board di IMF atau Bank Dunia menentukan siapa yang layak dengan melihat fasilitas-fasilitas itu. Saat mengajukan diri tiga tahun lalu, Indonesia bersaing dengan Senegal. Meski demikian, akhirnya tim juri menentukan Indonesia yang paling cocok sebagai tuan rumah dari Konferensi Tingkat Tinggi tersebut.Waktu itu mereka sangat sepakat Bali sudah sangat terkenal di luar negeri dan IMF dan Bank Dunia stabilnya perekonomian, politik dan keamanan membuat Indonesia terpilih menjadi tuan rumah Annual Meetings International Monetary Fund-World Bank Group 2018 (AM 2018).
AM 2018 akan menjadi pertemuan keuangan terbesar di dunia, dengan lebih dari 15.000 partisipan dari 189 negara akan hadir.Terpilihnya Indonesia merupakan pengakuan dunia terhadap stabilitas ekonomi, politik dan keamanan. Selain itu, ini merupakan pengakuan terhadap pertumbuhan Indonesia yang saat ini telah menjadi middle-income country dan terus menerus berupaya untuk mengembangkan pertumbuhan ekonominya ungkap Menkeu Sri Mulyani yang menjadi Wakil Ketua Panitia Ajang Pertemuan Berkelas Dunia tersebut.
Di tingkat global, Indonesia adalah salah satu negara contoh bagaimana bisa mencapai dan mengelola keberhasilan perekonomian. Dalam negara anggota ASEAN, Indonesia adalah negara keempat yang menjadi tuan rumah, setelah Filipina (1976), Thailand (1991), dan Singapura (2006).Penyelenggaraan pertemuan tahunan ini,juga sebagai ajang promosi Indonesia pada dunia yang efektif.Yang paling penting dunia akan datang ke Indonesia, the world is coming to Indonesia. Dan yang datang adalah para decision maker. Mereka lihat the country tidak hanya dari data statistik dan laporan. Ini adalah satu promosi yang lebih powerful.
Pemerintah telah mengeluarkan dana sekitar Rp 868 miliar untuk menyelenggarakan ‘Annual Meetings International Monetary Fund – World Bank Group 2018’ (AM 2018). Dari dana tersebut Rp 550 miliar untuk penyelenggaraan acara.Perhitungan penerimaan devisa jangka pendek selama acara tersebut adalah sebesar USD 100 juta. Namun ada benefit jangka panjang lain yang akan jauh lebih menguntungkan, seperti penerimaan dari devisa wisata, investasi ekonomi dan lain.
Untuk memastikan kesuksesan penyelenggaraan AM 2018, Panitia Nasional (PanNas) mengadakan rapat secara rutin untuk memastikan seluruh persiapan berjalan sesuai dengan rencana serta memenuhi tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).PanNas yang diketuai oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan, pada High Level Meeting kali ini membahas kesiapan infrastruktur serta persiapan sarana dan prasarana pendukung dari berbagai sektor di lokasi acara.
Seluruh kementerian/lembaga (K/L) terkait hadir untuk berkoordinasi dan mendukung pelaksanaan AM 2018 sesuai tugas dan fungsi masing-masing, sebagaimana amanat Presiden Joko Widodo dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia No 11/2017.PanNas (Panitia Nasional)juga telah meluncurkan situs resmi www.am2018bali.go.id yang akan memuat informasi terkini terkait penyelenggaraan AM 2018. Hasil rapat terkait situs resmi AM 2018 bersama MTS menyatakan bahwa situs AM 2018 telah mencapai standar Annual Meetings IMF-WBG dan telah layak diakses oleh publik.
Sejak saat ini hingga pertengahan tahun 2018 perkembangan situs akan memberikan informasi terkait rangkaian kegiatan menuju penyelenggaran AM 2018. Informasi detail juga tersedia melalui media sosial, seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan YouTube untuk dapat menyentuh berbagai kalangan baik lokal maupun internasional.
Selain itu, pemerintah Indonesia juga telah menggagas Voyage to Indonesia (VTI), program promosi menuju penyelenggaran AM 2018. Dalam rangkaian program VTI, sejumlah kegiatan seperti seminar, diskusi publik, serta pameran seni budaya dan pariwisata telah dijadwalkan untuk mengoptimalisasi manfaat dari kegiatan AM 2018.”Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mengoptimalkan manfaat bagi Indonesia serta menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia layak dan siap untuk menjadi tuan rumah AM 2018.IMF-WB Annual Meetings 2018 merupakan momentum untuk menunjukkan kepemimpinan di antara negara.ASEAN.Penyelenggaraan pertemuan tahunan IMF-WB diharapkan memberikan manfaat bagi Indonesia dalam berbagai bentuk.
Pertama manfaat jangka pendek, yaitu penerimaan devisa, menggerakkan ekonomi regional di bali maupun nasional dan peningkatan pendapatan dari sektor pariwisata.Kedua, pertemuan ini juga bermanfaat sebagai peluang untuk promosi pencapaian Indonesia yang Reformed, Resilient, dan Progressive;
Ketiga, pertemuan ini merupakan peluang untuk promosi pencapaian ketahanan dan kemajuan Ekonomi Regional/ASEAN Pasca Krisis Asia;
Keempat, menunjukkan Leadership dan Komitmen Indonesia dalam pembahasan isu global.
Sedangkan dalam jangka panjang manfaat yang diharapkan adalah knowledge transfer, kerjasama ekonomi, investasi dan perdagangan, peningkatan jumlah turis dan kunjungan wisata serta perspektif positif dan posisi Indonesia yang menguat di dunia internasional. Semoga dengan pertemuan berkelas dunia Indonesia akan semakin terpandang dan disegani dimata dunia internasional dan pertumbuhan ekonominya dapat sejajar dengan negara negara maju lainya demi terwujudnya kemakmuran dan kesehjateraan seluruh masyarakat Indonesia.(Askr)
Discussion about this post