Medan.kabardaerah.com-Oleh mantan Ketua KNPI Medan Muchrid Nasution alias Coky Nasution mendukung aksi KNPI yang ada berlangsung di depan Kantor Walikota Medan, Jalan Kapten Maulana Lubis pada hari Senin (16/10/2017) sekira siang hari.
“Jelas kita dukung (KNPI) dong,” ucap Coky Nasution di gedung DPRD Sumut. Anggota DPRD Sumut ini menilai pembangunan di Kota Medan banyak yang bermasalah, seperti soal izin, baik itu amdal maupun peruntukannya,” kata Muchrid Nasution kepada wartawan, Selasa (17/10/2017).
Lanjutnya lagi menambahkan, “Banyak kali di Kota Medan, soal ini (izin) terutamanya. Lihat gedung-gedung yang berdiri, seperti di Jalan Wahid Hasyim, Jalan S Parman, lihat gedung-gedung yang beridiri, apa sudah cocok izin peruntukannya di lokasi (daerah) itu,” kata politisi Partai Golkar ini.
Di sisi lain, menurutnya lagi mengatakan jika dirinya sangat mendukung dengan apa yang diperbuat KNPI untuk kota Medan.
“Ya, intinya kita dukung apa yang dibuat KNPI untuk Kota Medan, saya sepakat dengan sikap dan aksi KNPI Medan,” sambungnya.
Sebelumnya, KNPI meminta agar KPK segera menangkap Walikota Medan Dzulmi Eldin, terkait dugaan suap perizinan pembangunan mega proyek Podomoro Deli City dan Center Point.
Permintaan itu disampaikan KNPI Medan dengan aksi unjukrasa di depan Kantor Walikota Medan, Jalan Kapten Maulana Lubis, Medan, Senin (16/10/2017).
KPK jangan Hanya diam dan tutup mata dengan kondisi pembangunan dan korupsi di Kota Medan, kami menduga ada suap dibalik proses izin (IMB) pembangunan gedung Podomoro Deli City dan Center Point. Kami yakin Dzulmi Eldin sebagai walikota terlibat suap proses IMB gedung, tangkap segera Walikota Medan,” ucap massa KNPI.
Selain itu, massa juga menilai Dzulmi Eldin telah gagal memimpin Kota Medan hingga saat ini. Bukti kegagalan itu ditunjukan Presiden Jokowi yang melihat langsung kondisi infrastruktur di Kota Medan.
“KPK harus periksa Dzulmi Eldin dan Kadis PU terkait kerusakan infrastruktur jalan yang menjadi sorotan Presiden Jokowi. Kuat dugaan ada korupsi di balik lubang-lubang di jalan Kota Medan,” seru massa KNPI.
Tak hanya itu, oleh massa KNPI juga mengatkan, belum layak mendapatkan penghargaan sebagai ‘Kota Terbaik’ dari Kementerian Dalam Negeri. Apa yang diberikan tidak sesuai dengan fakta di lapangan. “Kota Medan cocoknya disebut ‘Kota Sejuta Lubang,” ucap para aksi secara tegas.
Bahkan oleh massa KNPI Medan juga mengancam jika KPK tidak mengambil tindakan terhadap Walikota Dzulmi Eldin dan Wakil Walikota Medan Ahyar Nasution, mereka akan melakukan aksi yang lebih besar. “Serta kita minta BPK segera mengaudit APBD Medan 2017 senilai Rp4,5 triliun,” kata massa KNPI.
Selain itu dalam amatan wartawan dimana aksi massa KNPI Medan yang membentangkan spanduk panjang dikawal ketat oleh pihak kepolisian yang sempat membuat arus lalulintas macat total. (Ali)
Discussion about this post