Sumut.KabarDaerah.com Bertempat di Real Family Cafe Jl. Perjuangan, Medan, Selasa (5/1/2021) dalam rangka mendukung kebijakan pemerintah yang telah membubarkan Ormas Front Pembela Islam (FPI), sejumlah Ormas Islam yang tergabung dalam Aliansi Masyakarat Islam Rahmatan Lil’alamin (AMIR) Sumut menggelar seminar kebangsaan di Real Family Cafe Jl. Perjuangan, Medan, Selasa (5/1/2021).Seminar yang mendukung penegak hukum untuk menegakkan UU larangan aktivitas serta menggunakan atribut FPI di wilayah NKRI ini diisi oleh sejumlah narasumber, antara lain Ketua AMIR Sumut Ustad Zulkarnain,Ketua DPP FKIB Ustadz Martono ,Ketua PIN Sumut Ustad Agus Rizal Koto, dan Ustad Miftahul Chair Ustad Martono serta dihadiri sekitar 70 orang peserta.
Ketua AMIR Sumut Ustadz Zulkarnain mengatakan bahwa Negara ini memiliki banyak keistimewaan karena mampu menjalankan keberagaman dengan baik, dan dengan keberagaman terdiri dari banyak suku dan etnis itu, tidak ada yang sampai sekarang ini menyatakan Indonesia ini tidak baik.”Kalau belajar Indonesia yah jangan belajar dari Arab, nanti ujung- ujungnya kayak FPI. Kita ini juga bukan komunis dan kapitalis, kita ini nasionalis seperti kata Bung Karno. Founding father negara kita ini cerdas dan cukup cinta bangsa Indonesia. Bahkan beliau juga bilang ‘Jangan hilang kejawa- jawaanmu karena ingin sok kearab-araban”, ungkapnya.
Dibagian lain Ketua PIN Sumut Ustadz Rizal Koto menyampaikan materi mengenai bentuk bentuk perilaku organisasi yang seharusnya sesuai dengan NKRI dimana samasama seperti sudah kita ketahui bahwa pemerintah telah mengeluarkan SKB yang melarang aktivitas ormas intoleran. “Karena ormas- ormas di Indonesia harusnya mengikuti Undang Undang yang ada terutama berdasarkan Pancasila, dan tidak boleh bertentangan dengan Pancasila. Jadi kalo ada yang menolak itu semua, ya ormas itu harus dibubarkan”, tegasnya.”HTI, ISI, JAT, itu bukan hanya Indonesia saja yang melarang, seluruh dunia yang melarang. Saya juga setuju dengan langkah pemerintah membubarkan FPI karena sudah bertentangan dengan Pancasila.”, ujar Ustadz Rizal Koto.
Dalam kesempatan selanjutnya Ketua DPP FKIB (Forum Kebhinekaan Indonesia Bersatu) Ustadz Martono menegaskan bahwa acara ini adalah acara pertama untuk mendukung pemerintah membubarkan FPI, dan mendukung aparat penegak hukum untuk membuat Undang Undang yang melarang segala aktivitas kegiatan FPI.”Sudah jelas pemerintah kita islam, presiden kita islam, jadi tidak ada islam dizolimi. Islam selalu diberi prioritas di Negara ini. FPI bisanya hanya membentur benturkan agama dan masyarakat otaknya dicuci menjadi radikal, sehingga selalu membenci orang lain. Lihat saja negara di timur tengah itu rakyatnya saling perang, hingga terpecah pecah, jadi hancur sekarang negaranya seperti Suriah. Kita tidak mau negara kita hancur seperti itu”, tegasnya.”Cuma di Sumatera Utara ini yang berani menolak kedatangan Rizieq Shihab dengan menginjak injak poster dan membakar poster Rizieq Shihab. Tapi, mereka malah bilang orang yang membakar poster Rizieq adalah PKI. Mereka FPI bisanya memprovokasi masyarakat menuduh yang lain itu PKI,” tukasnya.”FPI lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya”, pungkas Ustadz Martono. Seminar kebangsaan ini juga dihadiri oleh Ustad Miftahul Chair, MA (PMII Sumut/ Wakil Ketua PW PIN Sumut), Poltak Siagian (Gerakan Anti Narkoba Sumut), Pdt. DR. Eben Siagian (Ketua Persekutuan Gereja – Gereja Indonesia Sumut), Kader AMIR Sumut, GP Anshor Sumut, Banser Sumut, Pejuang Islam Nusantara Sumut, Projo Sumut dan Horas Bangso Batak (HBB)pimpinan Lamsiang Sitompul SH MH.Acara seminar kebangsaan ini terlihat sangat menarik karena dibarengi dengan sesi tanya jawab antara peserta yang hadir dengan para pembicara serta Deklarasi Aliansi Masyarakat Islam Rahmatan Lil Alamin yang mendukung pemerintah atas pembubaran Front Pembela Islam (FPI).Adapun isi dari Deklarasi dari Aliansi Masyarakat Islam Rahmatan Lil Alamin tersebut adalah :
1 Mendukung kebijakan Pemerintah yang membubarkan Front Pembela Islam (FPI)
2 Mendukung aparat penegak hukum dalam menegakkan Undang Undang untuk melarang semua aktifitas dan penggunaan atribut Front Pembela Islam (FPI)diseluruh wilayah negara Kesatuan Republik Indonesia dan diakhiri dengan foto bersama.(As)