Sumut.KabarDaerah.com Kemunculan virus corona benar-benar menggemparkan dunia. Tidak hanya Tiongkok yang galau, banyak negara maju juga dipusingkan karenanya. Sebab faktanya, virus corona begitu cepat mencabut nyawa manusia, dan cara penularannya pun relatif gampang. Corona benar-benar menghunjam rasa panik di banyak belahan dunia. “Tapi sebagai orang beriman kita tak boleh ikut-ikutan panik. Buat apa panik, sampai masker saja habis diborong. Kita punya Allah. Dialah yang menciptakan penyakit, termasuk virus corona, dan Dia pula yang akan menyembuhkannya,” ungkap Bacalon Walikota Medan 2020-2024.Dr Sakhyan Asmara Msp Menurutnya, umat Islam perlu waspada terhadap bahaya penularan virus corona, namun tak perlu berlebihan. Tak usah panik, apalagi kepanikan itu sampai diwujudkan dengan memborong masker, jahe merah, dan bahkan sembako. “Kita pasrahkan semuanya kepada Allah. Percayalah, Allah yang menciptakan semua penyakit,” jelasnya.
Semua pihak diminta untuk fokus bersama-sama cegah corona, dengan melakukan berbagai langkah yang dianjurkan pemerintah pusat dan daerah.“Kita cooling down dulu lah, marilah kita, semua pihak diminta fokus cegah corona agar pandemi ini dapat kita tanggulangi bersama,” kata pengamat kebijakan pubik, Dr H Sakhyan Asmara, MSP
Cooling down atau menahan diri dimaksudkan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIK) Pembangunan Medan ini adalah sikap kita untuk tidak melebarkan persoalan lain.Padahal, kita sendiri sekarang dihadapkan pada wabah corona yang sudah menyebar ke mana-mana.“Konsentrasilah dulu pada corona, supaya kita bisa satu arah, satu komando atas anjuran yang disampaikan,” katanya.“Anjuran yang perlu kita turuti terutama sekali Presiden Jokowi untuk bersama menanggulangi corona,” kata bakal calon Walikota Medan 2020-2025 ini.
Presiden Jokowi meminta kita semua untuk, misalnya selain menjaga kesehatan, juga menjaga jarak ketika berbicara 1 meter dengan lawan bicara.Tetap pakai masker, dan menghindari kerumunan orang dan selalulah berada di rumah.“Anjuran ini perlu dilakukan selama 14 hari ke depan, demi kepentingan kita juga agar terhindar dari corona,” kata lulusan S3 bidang Kebijakan Publik dari Universitas Indonesia (UI) ini.
Terkait menjaga kesehatan antisipasi corona, Mantan Deputi Menpora Bidang Pengembangan Pemuda periode 2014-2016 ini sudah memberlakukan belajar online di Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIK) Pembangunan Medan.
“Kita sudah berlakukan belajar dengan sistem daring (online) kepada para mahasiswa sejak Senin lalu 16 Maret, dan mereka tidak perlu belajar di kampus,” ujarnya.“Cukup di rumah, belajar mandiri, ya misalnya belajar melalui Whatsapp Group,” katanya.“Pelajaran yang diberikan dosen dapat dipelajari di rumah tanpa harus ke kampus,” kata lulusan S1 bidang Komunikasi FISIPOL Universitas Gajah Mada (UGM) ini.“Untuk hal yang tidak dapat dihindari, ya dapat kita toleransi, itu pun diberi batas waktu, maksimal sampai pukul 20.00 WIB, ” ujar Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sumut tahun 2001-2004 ini.
Selain itu, pihak STIK juga membatasi tamu-tamu yang ingin berkunjung agar tidak terjadi interaksi satu sama lain.Soal adanya imbauan yang berbeda-beda, Dr Sakhyan Asmara menyebutkan, hal itu tergantung dari keyakinan diri masing-masing.Misalnya, dalam melaksanakan sholat, ya kita tersendiri mau pilih di masjid atau di rumah.“Itu terserah keyakinan kita, yang penting kita tidak terpapar dan dapat mengantisipasi corona,” kata Staf Ahli Bidang Informasi dan Komununikasi Pemuda dan Olahraga tahun 2010-2013 ini.