Sumut.KabarDaerah.com Masa tanggap darurat Corona yang diberlakukan pemerintah sejak 20 Maret 2020 -29 Maret 2020 telah menimbulkan efek yang cukup tajam dalam menggerus ekonomi masyarakat, terutama kelas menengah ke bawah. Betapa tidak, banyak pekerjaan diliburkan dan layanan jasa juga berkurang. Akibatnya, tidak sedikit warga yang menjadi korban akibat darurat Corona. Mereka menjadi tak berdaya secara ekonomi.
Karena itu Lumbini Blessing Community menginisiasi untuk memberikan bantuan sembilan bahan pokok atau sembako kepada warga kurang mampu di seputaran jalan jalan dikota Medan pada hari Rabu 1/4/2020.
“Alhamdulillah, kita bisa berbagi terutama kepada mereka yang kurang mampu,” kata tokoh masyarakat Roy Fahrabi Ginting yang juga merupakan aktivis Lumbini Blessing Community di sela pembagian sembako. Menurut Roy pembagian sembako trsebut merupakan bentuk kepedulian Ansor terhadap warga tak mampu.
Katanya, dalam kondisi normal saja, mereka sudah susah, apalagi dalam kondisi darurat Corona. Pasalnya, lahan pekerjaan mereka banyak berkurang, atau bahkan tutup. “Jumlah seratus orang yang dapat bantuan sembako, itu tentu yang tampak saja. Di luar itu tentu masih banyak yang butuh bantuan,” jelasnya.
Roy menambahkan, kehadiran virus Corona benar-bnenar menjadi hantu yang mengerikan. Tidak hanya kemampuannya untuk membunuh manusia, tapi juga melahirkan efek domino bagi perputaran roda ekonomi bangsa. Kebijakan pemberlakuan masa tanggap darurat untuk menghentikan laju penularan Corona, suka tidak suka telah menimbulkan dampak ekonomi yang cukup parah. Karena itu, lanjutnya, pemerintah dan pihak-pihak terkait wajib mengusahakan agar virus Corona lenyap dari bumi Indoensia. Namun yang juga penting adalah mencari jalan kelaur agar warga yang terdampak kebijakan masa tanggap darurat Corona juga bisa menyambung hidup. (As)