Sumut.Kabardaerah.com Diskusi dan Nobar (Nonton Bareng) Debat Publik Kedua Cagub/Cawagub Pilgubsu” di Sekretariat Komunitas Alumni SMANSA Medan For DJOSS kembali digelar di Jalan Mongonsidi No 45 Q Medan, Sabtu (19/6) yang dirangkai dengan kegiatan Halal Bil Halal Komunitas Relawan Djoss SMAN 1 Medan.
Dalam kata pembukaanya moderator Mangarimpun Parhusip meyakinkan track-record Djarot yang bersih yang tidak meninggalkan masalah hukum saat dirinya menjabat wali kota Blitar dan gubernur DKI Jakarta membuat dirinya yakin Djarot akan tampil percaya diri dalam debat paslon Pilgub terakhir dengan tema ‘Penegakan Hukum Dan Hak Asasi Manusia Di Sumut”
Selain anggota Komunitas Alumnsi SMANSA Medan For DJOSS seperti Herbert Hutauruk, Bernas Silalahi, Doddy, Erika Hutagaol, Elisabeth Hutasoit, turut berpartisipasi Komunitas Peduli Sumut, Komunitas Alumni Perguruan Tinggi, Paguyuban Relawan Nusantara, Relawan Djarot-Sihar Institute, Relawan Ra-Djasihar, BARA-BAJA, dan Psikolog DR Puan Maharani MPSi.
Mengambil tema ‘Penegakan Hukum dan HAM’ itu, di salah satu sesi, masing-masing paslon diminta menjelaskan soal gambar yang ditayangkan.Di mana, gambar tersebut terdapat sebuah kursi dikelilingi sejumlah orang yang menghamburkan uang. “Gambar ini menunjukkan keprihatinan kita bersama atas korupsi berjamaah. Dalam masa kepemimpinan Gubernur Gatot, telah terjadi korupsi yang sangat massif dan berjamaah. Ada tiga kasus sekaligus. Pertama menyuap hakim, kedua menyuap DPRD dengan uang ketok, yang pesta pora di sini dan ketiga, dia (Gatot) menghamburkan dana bansos dan dana hibah. Inilah yang terjadi. Jelas ini melanggar hak asasi manusia karena kepentingan masyarakat terbengkalai karena uangnya dikorupsi,” ungkap Djarot.
Didampingi Cawagub Sihar Sitorus, Djarot menambahkan, akibat kasus ini, Sumut menjadi perhatian. Katanya, KPK merilis, bahwa 32 provinsi menjadi perhatian pemantauan KPK. Salah satunya adalah Sumut. Tak ingin terulang lagi, paslon yang akrab disapa DJOSS itu telah menyiapkan program. “Oleh karena itulah, kami Djarot-Sihar akan membuat suatu sistem. Sistem e-budgeting, sistem e-planning, sistem e-program and e-katalog. Supaya tidak terjadi kasus korupsi seperti ini,” tegasnya.
“Termasuk transparansi, yang membuka ruang publik supaya masyarakat berpartisipasi dengan aktif di dalam proses penyusunan anggaran di pemerintah. Kami juga akan membuka aduan cepat, apabila terjadi penyimpangan hukum. Masyarakat bisa langsung lapor kepada pemerintah provinsi. Inilah yang kita lakukan untuk membangun Sumut yang bersih dan bebas dari korupsi. Supaya tidak terjadi lagi hal seperti ini,” tambah mantan Wali Kota Blitar dan Gubernur DKI Jakarta itu.Dirinya juga menyayangkan Cawagub Musa Rajekshah yang juga tersangkut kasus korupsi ini turut dipanggil KPK. Tak ayal, penegakan hukum dan HAM menurutnya, harus dimulai dari atas.
“Masalah ini, sangat penting bagi kita. Bagaimana kita menegakkan hukum dengan baik. Mohon maaf, Pak Musa juga dipanggil KPK untuk diminta menjelaskan, kenapa terjadi bagi-bagi uang. Oleh karena itu, penegakan hukum itu harus dimulai dari yang paling atas,” pungkasnya.Di akhir debat ketiga pasangan Djarot-Sihar kembali tampil memukau publik dan meyakinkan masyarakat Sumut agar dapat memilih mereka berdua didalam pertarungan Pemilihan Gubernur Sumut 2018 yang akan datang agar Sumut semakin mudah dan trasnparan.Acara nonton bareng debat ketiga paslon Gubsu ini juga diselingi dengan pembacaan puisi oleh salah seorang penyair asal Sumut Juhendri Chaniago yang membawakan 3 puisi yang diawali dengan puisi tentang Pancasila dan diakhiri dengan puisi yang menceritakan mengapa semua orang ingin menjadi Gubernur yang sarat dengan makna.(Askr)
Discussion about this post